Gresik (Antara Jatim) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik, Jawa Timur menghentikan seluruh aktivitas pelayaran semua kapal, termasuk kapal penumpang ke Pulau Bawean, karena adanya gelombang tinggi antara 3,5 meter hingga 4 meter yang melanda kawasan laut wilayah itu.
Kasi Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Gresik Nanang Afandi, Selasa mengatakan penghentian pelayaran penumpang merupakan rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak yang memberikan data terkait adanya gelombang tinggi di tengah laut.
"Sesuai aturan, apabila gelombang mencapai di atas 3 meter maka seluruh aktivitas pelayaran penumpang harus dihentikan karena bisa membahayakan," ucapnya di Gresik.
Nanang mengatakan, tingginya gelombang laut di sekitar perairan Laut Jawa diperkirakan terjadi sampai tanggal 17 Agustus 2015, dengan kecepatan angin mencapai 32 knot yang menunjukkan data di posisi merah, atau masih membahayakan bagi semua pelayaran.
"Meski prediksi BMKG terjadi sampai tanggal 17 Agustus 2015, namun akan tetap kita pantau untuk perbarui datanya setiap hari, sebab penghentian pelayaran sudah berlangsung cukup lama mulai Kami 6 Agustus 2015," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Kasi Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Gresik Nanang Afandi, Selasa mengatakan penghentian pelayaran penumpang merupakan rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak yang memberikan data terkait adanya gelombang tinggi di tengah laut.
"Sesuai aturan, apabila gelombang mencapai di atas 3 meter maka seluruh aktivitas pelayaran penumpang harus dihentikan karena bisa membahayakan," ucapnya di Gresik.
Nanang mengatakan, tingginya gelombang laut di sekitar perairan Laut Jawa diperkirakan terjadi sampai tanggal 17 Agustus 2015, dengan kecepatan angin mencapai 32 knot yang menunjukkan data di posisi merah, atau masih membahayakan bagi semua pelayaran.
"Meski prediksi BMKG terjadi sampai tanggal 17 Agustus 2015, namun akan tetap kita pantau untuk perbarui datanya setiap hari, sebab penghentian pelayaran sudah berlangsung cukup lama mulai Kami 6 Agustus 2015," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015