Tulungagung (Antara Jatim) - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung, Jawa Timur, Senin menyelidiki kasus pembunuhan seorang tukang ojek yang ditemukan tewas tertelungkup di atas sepeda motor dengan pisau/sangkur masih tertancap di punggung.
    
"Kasus ini masih diselidiki. Dugaan sementara, korban dibunuh oleh penumpangnya yang menggunakan jasa ojek sejak dari Terminal Gayatri, Tulungagung," kata Kapolsek Kalidawir AKP M Ilyas di Tulungagung.
    
Belum ada pelaku berhasil ditangkap. Polisi masih terus mengembangkan penyelidikan, setelah lebih dulu melalukan olah tempat kejadian perkara dan otopsi mayat di RSUD dr Iskak, Tulungagung.
    
Kasus pembunuhan itu sendiri terjadi di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Tulungagung.
    
Sekitar pukul 05.30 WIB, mayat korban yang diidentifikasi bernama Heri Slamet alias Bagong (53) ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Desa Winong yang berangkat berladang di hutan setempat.
    
Saat ditemukan, terang Ilyas, mayat korban tengkurap atau tertelungkup menindih sepeda motornya yang ambruk dengan sebuah pisau belati jenis M16 masih tertancap dipunggungnya.
    
Saat diperiksa polisi, barang berharga yang masih tertinggal yakni berupa helm, dompet yang berisi identitas korban, tiga buah batu akik, uang Rp 5000, dan satu unit sepeda motor.
    
Selanjutnya korban dibawa ke RSUd dr Iskak Tulungagung untuk dilakukan otopsi.
    
"Untuk sementara ini kasus ditangani oleh Mapolres Tulungagung, yang juga dibatu dari anggota Polsek Kalidawir," jelasnya.
    
Terungkapnya identitas korban membantu polisi mengungkap sepenggal peristiwa sebelum pembunuhan terjadi.
    
Menurut keterangan saksi, Heri Slamet atau Bagong diketahui sempat melayani permintaan jasa ojek dari seorang penumpang bus jurusan Surabaya-Tulungagung yang turun di Terminal Gayatri, sekitar pukul 22.00 WIB.
    
Namun setelah itu, Bagong ditehaui tak pernah kembali ke tempat pangkalan ojek.
    
Harianis, salah satu anak korban mengatakan, ayahnya diketahui berangkat dari rumah ke pangkalan ojek pada Minggu (9/8) sekitar pukul 19.00 WIB.
    
Harianis mengaku, keluarganya baru mendengar kabar ayahnya ditemukan tewas di hutan pada Senin siang.
    
"Ayah orangnya baik dan tidak punya musuh di luar, semoga saja kasus ini segera terungkap siapa pelakunya," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015