Banyuwangi (Antara Jatim) - Loka Pendidikan dan Pengembangan Penerbang Banyuwangi (LP3B) atau Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi akan menjadi pusat pelatihan pesawat Cessna di kawasan Asia Tenggara.
     
"Alhamdulillah kemarin kami bertemu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Perhubungan Pak Wahyu Satrio Utomo, terkait rencana Cessna tersebut. Kami sangat bangga," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulisnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
     
Ia menjelaskan bahwa di sekolah pilot negeri tersebut, perusahaan penerbangan Cessna akan mendirikan bengkel dan pusat perawatan Cessna se-Asia.
     
Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi akan menyiapkan jurusan di sekolah menengah kejuruan yang mendukung pengembangan "Cessna Pilot Centre" di Banyuwangi.
     
"Dampak pengembangan LP3B ini akan membutuhkan tenaga yang memiliki keterampilan pemeliharaan pesawat. Maka untuk mendukung itu, kita berpeluang membuka jurusan baru yang berkaitan dengan pengembangan LP3B tersebut di tingkatan SMK," kata Anas.
     
Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo saat wisuda angkatan ke-II LP3B di Banyuwangi mengatakan LP3B dipilih menjadi Cessna Pilot Centre karena dianggap telah memiliki infrastruktur yang layak dan sesuai dengan standar perusahaan tersebut.
     
Selain itu, katanya, manajemen pengelolaan LP3B juga dianggap sudah profesional. Karena itu pihaknya mengaku patut bangga karena LP3B akan menjadi Cessna Pilot Centre yang pertama di Asia Tenggara sehingga akan ada transfer pengetahuan.
     
Dengan terpilih menjadi Cessna Centre, Utomo melanjutkan, LP3B termotivasi untuk mengembangkan pendidikan yang ada antara lain dengan menjadi pusat latihan instruktur penerbang dan "flight operational officer".
     
"Program-program baru ini akan kami buka mulai tahun 2015 ini," kata Utomo.
     
Sementara itu, Kepala LP3B Afen Sena mengatakan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas LP3B, pihaknya akan menambah fasilitas sekolah, di antaranya jumlah armada pesawat latih.
     
"Tahun ini kami nambah tiga pesawat, tahun depan dianggarkan 16 lagi. Sehingga nantinya kami akan punya 25 pesawat," katanya.
     
Selain itu, penambahan fasilitas juga dilakukan dengan memperluas lahan dari yang sekarang 5 hektare menjadi 10 hektare. Penambahan ini, untuk menambah hanggar pesawat dan memperluas asrama.
     
"Kami memang harus menambah kapasitas sekolah ini karena sudah banyak daerah lain yang ingin mengirimkan putra daerahnya untuk dilatih menjadi pilot. Mulai dari Papua, Kalimantan, juga Jambi," kata Afen seraya menjelaskan bahwa kapasitas sekolahnya saat ini hanya 120 siswa. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015