Pasuruan (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memberikan penghargaan kepada puluhan aktivis lingkungan terbaik se-Jatim, termasuk 29 SMP dan SMA yang mendapat penghargaan Adiwiyata dari Menteri Lingkungan hidup di tahun 2015 sebagai Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia.

"Pemberian penghargaan kepada seluruh aktivis lingkungan se-Jatim ini sebagai dukungan pemerintah provinsi yang senantiasa peduli dengan lingkungan demi meningkatkan kelestarian alam yang ada di sekitar kita," kata Gubernur Jatim, Soekarwo ketika di Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan, Kamis.

Ia mengatakan, penghargaan aktivis lingkungan tersebut diberikan kepada pengabdi lingkungan terbaik se-Jatim, termasuk 29 SMP dan SMA yang mendapat penghargaan Adiwiyata dari Menteri Lingkungan hidup di tahun 2015 ini, serta pada 4 pegiat lingkungan Jatim yang mendapat penghargaan Kalpataru dari Presiden.

"Luasan daerah Jawa Timur sekitar 47 kilometer persegi dan rata-rata per kilometernya terdapat 700 orang. Dengan demikian tekanan terhadap alam luar biasa, sehingga perlu adanya penjagaan dari para aktivis lingkungan tersebut supaya kondisi lingkungan sekitar dengan menanam pohon yang mampu menahan dan menyimpan air, seperti pohon sengon," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, peringatan Hari Lingkungan Hidup tidak hanya dilakukan secara seremonial belaka, akan tetapi harus menghasilkan sesuatu yang nyata untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada, salah satunya isu kekeringan yang saat ini melanda wilayah seluruh Indonesia.

"Saya meminta kepada Perhutani, Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Kehutanan merumuskan kembali fungsi hutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, agar masyarakat tidak menebang pohon hutan sekaligus meningkatkan peran hutan sebagai penyimpan air untuk mengurangi kekeringan di masa mendatang,"katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur, Bambang Sadono mengatakan dari 90 penghargaan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, 20 di antaranya berasal dari Jawa Timur dan merupakan sebuah prestasi kebanggaan tersendiri.

"Ada beberapa wilayah yang mendapatkan penghargaan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) yaitu Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Lamongan dan diharapkan Kota/Kabupaten yang ada di Jatim bisa menyusul untuk mendapatkan penghargaan tersebut," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jatim, Soekarwo juga memberikan penghargaan kepada Perusahaan di Jatim yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup, salah satunya Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).

"PHE WMO telah tiga tahun berturut-turut menerima penghargaan Industri Pelaksana Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terbaik se Jawa Timur. Selain itu, dalam melestarikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat juga dibuktikan dengan keberhasilan meraih proper hijau dalam 2 tahun terakhir yakni 2013 dan 2014," kata  President/General Manager PT PHE WMO, Boyke Pardede.

Menurut dia, salah satu program PHE WMO yang berkesinambungan dalam pelestarian hutan mangrove adalah dengan penanaman 43 ribu pohon pohon mangrove selama empat tahun terakhir di kawasan Gresik dan Bangkalan, Madura untuk memberi manfaatpeningkatan oksigen dan menyerapan Co2 dari 15.000 pohon yang ditanam sekitar 85 % bisa hidup yang akan bekontribusi.

"Program ini telah menghasilan bibit cemara laut dan mangrove sebanyak 22.600  polibag. Lebih dari itu juga terbentuknya kelompok tani Cemara Sejahtera Desa Labuhan beranggotakan 13 orang yang kehidupannya diharap bisa lebih sejahtera karena bisa menghasilkan bibit cemara laut dan mangrove serta mengelola kawasan wisata mangrove" tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015