Surabaya (Antara Jatim) - Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia akhirnya mampu mencetak laba operasi (operating income) sebesar 4,9 juta dolar AS atau senilai Rp65,7 miliar dan keuntungan bersih (net profit) sebesar 1,46 juta dolar atau Rp19,5 miliar pada semester pertama tahun 2015, dibanding periode yang sama 2014 yang merugi 15,95 dolar AS atau Rp213,7 miliar.

President & CEO Citilink Albert Burhan dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Surabaya, Kamis, mengatakan pencapaian yang diraih Citilink berkat program efisiensi ketat yang dikombinasikan dengan strategi pengembangan inovasi layanan beserta. perluasan jaringan kerjasama sehingga memberikan nilai tambah yang besar bagi perusahaan.

"Bisa dikatakan Citilink memberikan kontribusi cukup besar bagi pertumbuhan Garuda Indonesia Group,
sehingga semakin memperlihatkan Citilink sebagai anak perusahaan yang unggul," kata Albert mengenai
kinerja Citilink Indonesia pada semester I 2015.

Dari sisi pendapatan usaha Citilink berhasil meraup Rp2,98 triliun, atau meningkat 28,1 persen dari periode yang sama pada 2014 yang mencapai Rp2,32 triliun. Sementara itu, aset Citilink juga meningkat dari Rp1,83
triliun pada semester I tahun 2014 menjadi Rp2,76 triliun atau meningkat 51,1 persen.

Ekuitas perusahaan menjadi positif, yaitu sebesar Rp188,8 miliar dari sebelumnya yang mengalami defisiensi modal.

Albert menambahkan, jumlah pesawat yang dioperasikan bertambah 40 persen dari 25 pesawat menjadi
35 pesawat Airbus tipe A320, sehingga menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan usaha di tahun-tahun
mendatang.

Sedangkan dari sisi biaya operasional Citilink berhasil melakukan pengetatan biaya sehingga
biaya operasional hanya naik 13,7 persen.

Anak usaha Garuda ini tercatat menerbangkan sebanyak 4,4 juta penumpang dalam enam bulan pertama, atau naik 33,3 persen dari sebelumnya yaitu 3,3 juta penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara tingkat isian penumpang (seat load factor/SLF) mencapai 81 persen atau naik 4,8 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 77,3 persen.

Sejak Januari – Juni 2015, frekuensi tercatat 30.094 penerbangan atau naik 27,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 23.660 frekuensi penerbangan.

"Apa yang telah dicapai Citilink saat ini menjadi modal yang kuat untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun-tahun mendatang," ucap Albert.(*)

Pewarta: Chandra Hamdani Noer

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015