Surabaya (Antara Jatim) - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) khawatir erupsi Gunung Raung di Bondowoso mengakibatkan gagal panen tembakau di sejumlah wilayah di Jawa Timur karena abu vulkanisnya dapat menurunkan kualitas komoditas tersebut.

"Penurunan kualitas memang terjadi total. Apalagi, daun tembakau yang terkena abu vulkanis tidak bisa diolah sama sekali," kata Ketua APTI, Abdus Setiawan, dihubungi dari Surabaya, Selasa.

Namun demikian, dia optimistis  dalam waktu dekat erupsi Gunung Raung berhenti dan  50 persen dari luas lahan tembakau masih bisa diselamatkan. Dengan begitu, petani tembakau di wilayah terdampak tetap bisa mencari nafkah.

"Akan tetapi, kalau erupsi Gunung Raung tidak berhenti dalam waktu dekat ya kami sudah pasti gagal panen. Penyebabnya, panen raya tembakau seperti di Jember ditargetkan terjadi pada akhir Agustus 2015," ujarnya.

Mengenai kerugian, menurut dia, apabila per hektare mempekerjakan empat petani maka mereka yang dikhawatirkan gulung tikar ada 80.000 petani. Sementara, kerugian sewa lahan diperkirakan mencapai Rp10 juta per hektare.

"Tapi, kalau dikalkulasi dengan biaya lainnya maka nilai kerugian bisa naik menjadi Rp25 juta per hektare," katanya.

Di tempat terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Kasturi Jember, Abdurrahman, menyatakan, dampak erupsi Gunung Raung merata di Kabupaten Jember dan luasan lahan yang terkena bisa mencapai 14.000 hektare lebih. Selain itu, abu vulkanis Gunung Raung juga berpengaruh terhadap lahan tembakau di luar Jember.

"Seperti di Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, dan Probolinggo," katanya.

Hingga saat ini,  kata dia, perkiraan kerugian dampak abu vulkanis Gunung Raung di Jember mencapai Rp10 jutaan per hektare. Namun, besaran itu hanya estimasi dari ongkos sewa lahan.

"Apabila sakit perutnya Gunung Raung, segera sembuh ya kondisi tembakau di Jember dan daerah lain cepat membaik," katanya.

Di samping itu, pada tahun ini realisasi panen raya tembakau di Jember yang diharapkan akhir Agustus 2015 tidak hanya terhambat dampak erupsi Gunung Raung. Kendala lain adalah kesulitan untuk mendapatkan air mengingat kini masih memasuki musim kemarau.(*)

Pewarta: Ayu Citra Sukma Rahayu

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015