Madiun (Antara Jatim) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat, melakukan deklarasi dan penandatanganan pernyataan sikap untuk menjaga kerukunan dan ketentraman antarumat beragama di wilayah setempat pascabentrokan Tolikara di Papua. 
     
Deklarasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan halalbihalal Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah di Mapolres Madiun yang disaksikan langsung oleh Forpimda Kabupaten Madiun.

Ketua FKUB Kabupaten Madiun KH Mukharrohmaini Ichsan menyatakan, sangat prihatin atas terjadinya ketidaksepahaman dan konflik antarberagama di Tolikara yang menggganggu pelaksanaan ibadah keagamaan. 

"Kami sangat prihatin dan menyayangkan insiden tersebut. Sebagai bangsa yang berbudaya, hal itu seharusnya jangan sampai terjadi," ujarnya.

Untuk itu, FKUB Kabupaten Madiun menyatakan sikap mendukung pemerintah untuk melakukan penegakkan hukum secara tegas, profesional, dan proporsional terhadap permasalahan antarumat beragama tersebut. 

"FKUB Kabupaten Madiun juga menolak segala tindakan kekerasan dan anarkis yang melawan hukum dalam menyikapi konflik beragama guna menciptakan kerukunan antarumat beragama serta keamann dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Madiun," katanya.

Pihaknya juga meminta seluruh masyarakat Kabupaten Madiun tidak terprovokasi melalukan tindakan anarkis dan kekerasan yang mengganggu kantibmas, serta meminta seluruh tokoh agama dan elemen masyarakat untuk mengedepankan toleransi beragama.

Kapolres Madiun, AKBP Tony Surya, menyambut baik deklarasi tersebut. Deklarasi itu merupakan komitmen bersama untuk menjaga kerukunan beragama di Kabupaten Madiun. 

"Dengan deklarasi tersebut kami ingin agar kejadian Tolikara tidak terjadi di Madiun," ungkap AKBP Tony Surya kepada wartawan.

Meski demikian, guna mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya terus mengoptimalkan fungsi Bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas). 

"Seluruh Babinkamtibmas sudah kami berikan pengarahan agar dekat dengan seluruh masyarakat terutama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Sehingga jika ada informasi bisa langsung diketahui," ujarnya. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015