Bojonegoro (Antara Jatim) - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana membuka ladang pengembalaan di kawasan hutan seluas 20 hektare di Desa Nglambangan, Kecamatan Tambakrejo, yang bisa dimanfaatkan warga untuk mengembalakan ternaknya, September.     

"Di ladang pengembalaan ini warga bisa mengembalakan ternaknya secara bebas, di areal yang sudah
ditentukan," kata Administratur KPH Bojonegoro Erwin, di Bojonegoro, Selasa.

Bahkan, lanjut dia, di ladang pengembalaan juga akan dilengkapi dengan kandang ternak, rumput, tapi di ladang pengembalaan tersebut juga tetap akan ditanami dengan tanaman kehutanan.

"Pembukaan ladang pengembalaan yang baru pertama kalinya di Tanah Air ini meniru lahan di luar negeri yang dimanfaatkan untuk beternak, juga menempati kawasan yang luas," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan dibukanya ladang pengembalaan di kawasan hutan tersebut merupakan usaha untuk mengamankan kerusakan hutan dari pengembalaan liar.

"Kerugian kerusakan hutan yang disebabkan pengembalaan liar selama ini cukup besar, sebab hampir semua warga di sekitar kawasan hutan sering mengembalakan ternaknya di hutan," paparnya.

Ia juga mengatakan pembukaan ladang pengembalaan ini, juga akan dikembangkan untuk beternak sapi, sebagai usaha mendukung swasembada daging di Jawa Timur.

"Kalau memang pembukaan ladang pengembalaan berhasil akan dikembangkan di daerah lainnya juga di kawasan hutan," tandasnya.

Menurut dia, dipilihnya ladang pengembalaan di Desa Nglambangan, Kecamatan Tambakrejo, disebabkan di daerah setempat banyak warga yang memiliki sapi, juga ternak lainnya.

Menurut dia, di KPH Bojonegoro, yang memiliki 530 karyawan, akan sulit mengamankan kawasan hutan yang luasnya mencapai 50.144 hektare.

Ia menambahkan pembukaan ladang pengembalaan di kawasan hutan akan disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, September. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015