Pamekasan (Antara Jatim) - Sebanyak 6 dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, kini mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih, kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Ibnu Hajar.

"Data kekeringan ini sesuai dengan laparan masing-masing kecamatan yang disampaikan ke BPBD Pemkab Pamekasan," kata Ibnu Hajar di Pamekasan, Senin.

Ia menjelaskan, keenam kecamatan yang kini mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih itu, terdiri dari 11 desa tersebar di 48 dusun.

Antara lain kecamatan Tlanakan, Palengaan, Pegantenan, Batumarmar, Larangan, dan Kecamatan Pademawu.

Sebagian tanaman padi di enam kecamatan ini mengalami kekeringan bahkan banyak yang telah mati mengering.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa membeli air ke desa-desa lain dengan menggunakan mobil tangki yang dijual oleh pihak swasta.

"Satu tangki itu antara Rp150 ribu hingga Rp200 ribu, bergantung jaraknya. Kalau saya kan dekat jalan raya seperti ini dan akses jalannya juga bagus, biasanya hanya Rp150 ribu," kata warga Bujur, Kecamatan Batumarmar, Subahri.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan Ibnu Hajar menjelaskan, telah melaporkan kasus kekeringan dan kekurangan air bersih yang melanda enam kecamatan itu ke Bupati Pamekasan Achmad Syafii.

Di Pamekasan, jumlah kecamatan yang tergolong rawan kekeringan saat kemarau seperti saat ini sebanyak 10 kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di wilayah itu.

Masing-masing Kecamatan Waru, Pasean, Batumarmar, Pegantenan, Pademawu, dan Tlanakan, Palengaan, Proppo, Larangan, dan Kadur.

Tiga kecamatan lain, yakni Kecamatan Pakong, Galis dan Kecamatan Kota Pamekasan tergolong aman. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015