Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membantu dana bagi 17.000 guru mengaji di kampung-kampung yang nilainya mencapai Rp8,5 miliar.
     
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Senin menyalurkan separuh dari dana insentif itu dan sisanya akan dibagikan pada akhir tahun.
     
Insentif tersebut disalurkan melalui Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama Nabawi dan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al Quran (LPPTKA) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Banyuwangi.
     
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan pemberian insentif itu merupakan program rutin yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir yang diharapkan bisa menyemangati mereka dalam mengabdi di bidang keagamaan.
     
"Mohon jangan dilihat jumlahnya, karena mungkin nilainya minim. Ini sebagai bentuk sambung rasa pemerintah daerah dengan guru ngaji yang telah banyak mendidik anak-anak," katanya saat bersilaturahim dengan para guru ngaji.
     
Program itu, katanya, sudah dilaksanakan setiap tahun sejak 2011 dan ke depan akan terus ditingkatkan nilainya.
     
Menurut Anas, guru mengaji mempunyai peran strategis sebagai pendidik anak di bidang agama. Mereka, antara lain menanamkan nilai agama yang toleran sejak dini.
     
"Ustaz dan ustazah menjadi pintu masuk bagi internalisasi ajaran-ajaran agama ke anak-anak. Beliau-beliau itu bisa menanamkan nilai-nilai Islam yang ramah dan menghargai perbedaan," ujar Anas.
     
Selain itu, kata dia, guru mengaji bisa menanamkan spirit belajar giat dan bekerja keras kepada anak-anak sejak dini. Para guru mengaji bisa menyemangati anak-anak di kampung-kampung untuk giat menuntut ilmu.
     
Selain itu, katanya, Pemkab Banyuwangi sejak 2011 juga mempunyai program beasiswa Banyuwangi Cerdas yang memfasilitasi anak muda untuk berkuliah di berbagai perguruan tinggi negeri hingga selesai.
     
"Kami berharap guru mengaji juga menjadi pintu sosialisasi program-program pemerintah daerah, terutama yang berkaitan dengan pendidikan. Anak-anak disemangati untuk menuntut ilmu, apalagi sudah ada beasiswa Banyuwangi Cerdas," ujar Anas.
     
Sementara itu, salah seorang guru ngaji di TPQ Kedayunan, Fitriani, mengapresiasi kebijakan pemberian dana insentif tersebut. Fitriani yang baru setahun menjadi guru TPQ itu berharap ke depan Pemkab Banyuwangi terus meningkatkan kemitraan dengan guru mengaji.
     
"Semoga ke depan pendidikan anak-anak, terutama untuk pendidikan agama, bisa semakin berkembang. Kami sebagai guru ngaji berkomitmen untuk terus mendidik dengan baik," ujarnya. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015