Surabaya (Antara Jatim) - Gabungan Pengusaha Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur mengatakan tak ada lonjakan pemudik di jalur penyeberangan Ujung (Surabaya) ke Kamal (Madura) dalam musim arus mudik 2015.

"Tidak ada lonjakan berarti karena mayoritas pengendara sepeda motor beralih ke Jembatan Suramadu," ujar Ketua Gapasdap Jatim Khoiri Soetomo kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Fenomena seperti ini, kata dia, sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir atau sejak dioperasikannya Jembatan Suramadu.

"Apalagi sekarang tarif di Suramadu sudah dibebaskan bagi pengendara motor dan tarif roda empat ada diskon dalam rangka arus mudik ini," katanya.

Pantauan di jalur penyeberangan Ujung, jumlah penumpang yang melintasi Selat Madura menggunakan kapal ferry terlihat normal dan tidak ada kepadatan.

Lalu lintas kapal yang akan keluar dan masuk dermaga juga tak sampai menunggu antara kapal satu dan kapal lainnya.

Menurut Khoiri, saat ini tersedia empat unit kapal ferry yang dioperasikan, kemudian satu unit kapal cadangan sebagai pengganti jika ada kapal yang mengalami gangguan.

Lima unit kapal ferry yang sekarang beroperasi masing-masing dua unit milik Jembatan Nusantara dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP), serta satu unit milik PT Dharma Lautan Utama (DLU).

"Padahal sebelum ada Suramadu, kapal ferry yang beroperasi sebanyak 18 unit. Lalu, jam operasionalnya 24 jam, tapi sekarang mulai pukul 06.00-21.00 WIB," ucapnya.

Berikutnya, dari tiga dermaga yang ada, pada saat ini digunakan dua karena tidak adanya kepadatan lalu lintas kapal ferry di sana.

Terkait tarif, kata dia, untuk penumpang dewasa sebesar Rp4 ribu, penumpang anak Rp2.500, sepeda angin Rp3.810 dan sepeda motor Rp5.300.

"Tapi, kami optimistis lonjakan penumpang menggunakan kapal ferry akan terjadi mendekati hari H Lebaran, khususnya warga Madura yang tinggal di Bangkalan ke barat," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015