Ngawi (Antara Jatim) - Jalur Ngawi-Solo yang merupakan jalur mudik Lebaran tahun 2015 sempat tersendat akibat sebuah truk pengangkut jerami terguling di wilayah Desa Banjarejo, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin.
Meski tidak menyebabkan korban jiwa, namun kecelakaan tunggal tersebut membuat jalur mudik Ngawi-Solo mengalami kemacetan hingga dua Kilometer lebih.
Padahal, pihak Dishub Ngawi telah melarang truk angkutan barang untuk melintasi jalur mudik tersebut sejak H-9 hingga H+4 Lebaran, namun dilanggar oleh sang sopir hingga akhirnya terguling.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, AKP Anwar Sudjito, mengatakan, penyebab truk terguling tersebut diduga karena kelebihan muatan.
"Diduga truk kelebihan muatan. Sehingga, saat melintas di jalur Ngawi yang bergelombang, as roda truk patah hingga akhirnya terguling. Sopir akan kami tidak tegas, karena sebetulnya ia tidak boleh melintas saat arus mudik seperti sekarang ini," ujar AKP Anwar.
Sesuai peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor 2477/AJ.201/DRJD/2015 tentang pengaturan lalu lintas dan pengaturan kendaraan angkutan barang pada masa angkutan Lebaran 2015, truk angkutan barang dilarang beroperasi selama H-5 hingga H+4 Lebaran.
Bahkan di Kabupaten Ngawi, Dishub setempat telah melarang truk barang beroperasi sejak H-9 Lebaran. Hal itu untuk kenyamanan dan kelancaran para pemudik yang banyak melintas di jalur nasional tersebut.
AKP Anwar menambahkan, hingga H-4 Lebaran, peningkatan volume kendaraan sudah terlihat di jalur Ngawi-Solo. Kenaikan mulai telihat sejak Minggu (12/7) malam, meski demikian lalu lintas masih tergolong lancar.
Diperkirakan, kenaikan volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut mencapai tujuh persen jika dibandingkan dengan hari biasa. Adapun kendaraan yang mendominasi, di antaranya mobil pribadi, bus, dan truk yang masih terlihat melintasi jalur perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015