Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah aktivis perlindungan orangutan dari "Centre for Orangutan Protection" (COP) yang tergabung dalam Orangufriends meminta masyarakat untuk menyetop atau menghentikan upaya memanusiakan orangutan dengan cara mengeksploitasinya sebagai sirkus dan properti foto.

"Berfoto bersama dan mempergunakannya sebagai pemain sirkus merupakan kegiatan manusia, dan itu tidak tepat untuk orangutan," ujar Koordinator Kampanye Orangufriends Surabaya Mawar Purba di sela aksinya di bundaran air mancur Jalan Pemuda Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan, ketika orangutan dipaksa untuk melakukan kegiatan atau aktivitas seperti manusia maka mereka membutuhkan proses yang cukup panjang.

"Kalau tidak mau maka otomatis akan dilakukan kekerasan dan itu akan menyiksa orangutan itu sendiri," katanya.

Menurut dia, orangutan bukanlah obyek yang dapat dijadikan mainan sehingga semua aktivitas memanfaatkan orangutan tidak pada perilaku aslinya harus dihentikan.

Pihaknya juga ingin menunjukkan fakta adanya tindakan kekerasan yang dialami satwa sebelum melakukan atraksi pada sebuah pertunjukkan atau sirkus.

"Pemaksaan perilaku satwa di luar sifat alaminya merupakan salah satu tindak kekerasan terhadap satwa," ucapnya.

Sementara itu, selain Surabaya, aksi ini juga berlangsung serempak di sembilan kota di Indonesia, masing-masing Yogyakarta, Malang, Bandung, Solo, Jakarta, Samarinda, Aceh dan Denpasar.

Sebagai langkah antisipasi, komunitasnya juga akan berkunjung ke sekolah-sekolah untuk mengkampanyekan stop berfoto dengan orangutan dan menonton sirkus yang melibatkan orang utan.

"Sejak usia sekolah harus dibiasakan agar mengerti bahwa orang utan tidak bisa seperti manusia karena memiliki sifat alami sebagai satwa," katanya.

Selain itu, COP menyoroti masih adanya lembaga konservasi seperti Taman Safari dan Kebun Binatang yang masih menyediakan orangutan untuk objek atraksi hiburan pengunjung.

Masyarakat, kata dia, harus mengetahui agar jangan kontak langsung karena kalau orangutan atau manusianya sakit, hal itu bisa menular.

Tidak itu saja, orangutan merupakan satwa endemik asli Indonesia yang menjadi penyebar biji tanaman dari buah yang dimakan.

"Setiap biji yang sudah dimakan selalu dibuang dan pasti akan tumbuh dengan sendirinya. Secara tidak langsung, jika orangutan dilestarikan di alamnya maka turut membantu menyelematkan hutan," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015