Tulungagung (Antara Jatim) - Pengguna jasa angkutan travel jurusan Tulungagung-Surabaya mengalami penurunan hingga kisaran 50 persen selama Ramadhan, diduga dampak meningkatnya rasio perilaku konsumtif masyarakat menjelang Lebaran serta alokasi dana untuk tahun ajaran baru sekolah.
"Volumenya jauh menurun dibanding sebelum Ramadhan, selisihnya bisa mencapai 50-60 persen," tutur Anang Sugianto, awak sopir Travel "Buana" jurusan Tulungagung-Surabaya di Tulungagung, Jawa Timur, Senin.
Ia tidak menyebut rinci jumlah penurunan penumpang dimaksud, tetapi hanya memberi gambaran penurunan jumlah operasional armada travel di tempatnya bekerja sejak memasuki bulan puasa.
Jika pada hari biasa atau sebelum Ramadhan tujuh armada travel di tempatnya bekerja beroperasi penuh dari dini hari hingga sore/malam, saat ini rata-rata hanya tiga unit yang operasional.
Penurunan paling menyolok terjadi pada hari kerja efektif, yakni Senin hingga Jumat.
"Penumpang yang rutin (ada) biasanya yang berangkat dini hari, antara jam 01.00 WIB, 03.00 WIB dan 05.00 WIB. Selebihnya sepi, itupun dua jam keberangkatan digabung jika penumpangnya sedikit," lanjutnya.
Ia menduga penurunan jumlah penumpang travel dipengaruhi meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat selama bulan puasa serta persiapan kebutuhan menjelang Lebaran 1436 H.
"Turunnya animo masyarakat menggunakan jasa travel kami perkirakan juga dipengaruhi pengalihan prioritas alokasi belanja masyarakat menyambut tahun ajaran baru sekolah," ujarnya.
Keluhan senada disampaikan awak sopir travel lain yang beroperasi melayani jasa angkutan jurusan Tulungagung-Malang, Tulungagung-Surabaya maupun Tulungagung-Solo-Yogyakarta.
Kendati harga jasa angkutan travel belum ada kenaikan menjelang Lebaran dua pekan mendatang, penumpang justru mengalami penurunan signifikan.
"Mungkin mereka beralih ke angkutan bus yang dinilai lebih irit biaya, atau barangkali memang aktivitas selama Ramadhan berkurang. Entahlah," kata Sugeng, awak sopir travel lain.
Saat ini, harga jasa angkutan travel dari Tulungagung ke Surabaya atau sebaliknya masih menggunakan harga normal, yakni Rp80 ribu per orang.
Menjelang Lebaran H-7 hingga H+7, kenaikan tuslah jasa angkutan travel biasanya mencapai 40 persen atau bahkan lebih, yakni hingga kisaran Rp120 ribu per orang/penumpang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Volumenya jauh menurun dibanding sebelum Ramadhan, selisihnya bisa mencapai 50-60 persen," tutur Anang Sugianto, awak sopir Travel "Buana" jurusan Tulungagung-Surabaya di Tulungagung, Jawa Timur, Senin.
Ia tidak menyebut rinci jumlah penurunan penumpang dimaksud, tetapi hanya memberi gambaran penurunan jumlah operasional armada travel di tempatnya bekerja sejak memasuki bulan puasa.
Jika pada hari biasa atau sebelum Ramadhan tujuh armada travel di tempatnya bekerja beroperasi penuh dari dini hari hingga sore/malam, saat ini rata-rata hanya tiga unit yang operasional.
Penurunan paling menyolok terjadi pada hari kerja efektif, yakni Senin hingga Jumat.
"Penumpang yang rutin (ada) biasanya yang berangkat dini hari, antara jam 01.00 WIB, 03.00 WIB dan 05.00 WIB. Selebihnya sepi, itupun dua jam keberangkatan digabung jika penumpangnya sedikit," lanjutnya.
Ia menduga penurunan jumlah penumpang travel dipengaruhi meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat selama bulan puasa serta persiapan kebutuhan menjelang Lebaran 1436 H.
"Turunnya animo masyarakat menggunakan jasa travel kami perkirakan juga dipengaruhi pengalihan prioritas alokasi belanja masyarakat menyambut tahun ajaran baru sekolah," ujarnya.
Keluhan senada disampaikan awak sopir travel lain yang beroperasi melayani jasa angkutan jurusan Tulungagung-Malang, Tulungagung-Surabaya maupun Tulungagung-Solo-Yogyakarta.
Kendati harga jasa angkutan travel belum ada kenaikan menjelang Lebaran dua pekan mendatang, penumpang justru mengalami penurunan signifikan.
"Mungkin mereka beralih ke angkutan bus yang dinilai lebih irit biaya, atau barangkali memang aktivitas selama Ramadhan berkurang. Entahlah," kata Sugeng, awak sopir travel lain.
Saat ini, harga jasa angkutan travel dari Tulungagung ke Surabaya atau sebaliknya masih menggunakan harga normal, yakni Rp80 ribu per orang.
Menjelang Lebaran H-7 hingga H+7, kenaikan tuslah jasa angkutan travel biasanya mencapai 40 persen atau bahkan lebih, yakni hingga kisaran Rp120 ribu per orang/penumpang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015