Surabaya (Antara Jatim) - Rektor baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng menargetkan percepatan kelembagaan, diantaranya akreditasi A untuk semua program studi (prodi) selama kepemimpinannya pada periode 2015-2020.

"Saya akan melakukan percepatan untuk human capital dan kelembagaan (institusi), saya targetkan semua prodi mendapat akreditasi A selama lima tahun ke depan," katanya setelah pelantikan di Ruang Pertemuan RSI Jemursari Surabaya, Minggu.

Prosesi pelantikan yang dilakukan Ketua Umum Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Prof Dr H Mohammad Nuh DEA (mantan Mendikbud) itu disaksikan Rektor Unair Prof Nasih, Rektor Unesa Prof Warsono, Rektor ITS Prof Joni Hermana, Rektor UINSA Prof Abd A'la, dan Ketua Kopertis VII Prof Suparto.

Menurut Prof Jazidie yang pernah menjabat Dirjen Dikmenum Kemendikbud itu, pihaknya akan mengawali kepemimpinan dengan belajar kepada senior di Unusa dalam tata kelola kelembagaan, lalu dirinya akan melakukan pemetaan untuk percepatan.

"Sebagai orang yang juga pernah menjabat Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Kemendikbud, saya akan melakukan pemantapan kelembagaan, sekaligus merujuk arahan Pak Nuh untuk memantapkan kultur organisasi," katanya.

Terkait pemantapan tata kelola itu,  Jazidie yang juga Guru Besar Teknik Elektro ITS itu akan memantapkan "human capital" dengan menargetkan akreditasi A untuk semua prodi dengan minimal enam dosen S2 untuk setiap prodi.

"Kami akan mengalokasikan anggaran hingga 30 persen untuk human capital itu, sehingga setiap prodi akan ada minimal enam dosen S2 atau bahkan mereka yang S2 akan diarahkan menempuh S3," katanya.

Namun, untuk prodi yang belum memenuhi ketentuan minimal itu, maka pihaknya menjalin kerja sama dengan PTN di Surabaya, seperti Unair, Unesa, ITS, UINSA, dan UPN, sehingga Unusa yang bermula dari sekolah tinggi kesehatan itu akan lebih berkembang.

"Kami juga akan mendorong publikasi ilmiah, karena itu riset akan ditingkatkan, termasuk riset dalam Scopus Index. Tapi, kultur Aswaja juga akan menjadi tradisi kampus untuk mencetak Generasi Rahmatan Lil Alamin," katanya.

Senada dengan itu, mantan Mendikbud Prof Mohammad Nuh selaku Ketua Umum Yayasan RSI Surabaya yang membawahi Unusa, RSI Jemursari, dan RSI Ahmad Yani mengharapkan rektor baru akan mewujudkan pendidikan dan kesehatan sebagai "ikon" NU.

"Karena itu, rektor baru harus memperkuat akademik, manajemen, dan sistem organisasi dengan menerjemahkan tiga khas Unusa yakni pembelajaran kreatif-inovatif, entrepreneur, dan berwawasan Aswaja yang Rahmatan lil Alamin," katanya.

Oleh karena itu, penguatan organisasi juga akan dilakukan dengan mengembangkan jejaring dengan PTN di Surabaya untuk pembinaan akademik, baik dosen maupun kurikulum.

"Jejaring itu penting, karena Unusa baru dua tahun (2 Juli 2013), sehingga Unusa juga akan bisa menjadi rujukan bagi kampus-kampus NU di Indonesia," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015