Surabaya (Antara Jatim) - Inflasi Jawa Timur pada bulan Juni 2015 mencapai 0,45 persen atau lebih rendah dibandingkan nasional pada periode sama sebesar 0,54 persen, karena pemerintah provinsi tersebut mampu mengendalikan harga berbagai komoditas bahan pokok.


"Inflasi Jatim tertinggi pada Juni 2015 terjadi di Surabaya sebesar 0,54 persen dan terendah 0,20 persen di Kabupaten Jember," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, M Sairi Hasbullah, di Surabaya, Rabu.


Menurut dia, untuk inflasi tahunan di Jatim tertinggi Kota Surabaya dengan 7,19 persen sedangkan terendah Kabupaten Banyuwangi sebesar 4,85 persen. Sementara, untuk inflasi Jatim secara tahunan mencapai 6,78 persen.


"Secara umum, kelompok bahan makanan jadi menyumbang 0,18 persen terhadap inflasi bulan Juni 2015. Hal itu dipengaruhi kenaikan harga berbagai jenis mie dan pizza," ujarnya.


Penyumbang inflasi berikutnya, jelas dia, kelompok minuman, rokok, dan tembakau yang mengkontribusi 0,13 persen terhadap pencapaian inflasi Juni 2015. Sementara, penyumbang inflasi terendah adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengkontribusi sebesar 0,02 persen terhadap inflasi Juni 2015.


"Jika dilihat dari komoditasnya, daging ayam ras, telur ayam ras, dan gula pasir mengalami kenaikan harga sehingga memicu inflasi. Apalagi, pada bulan Juni 2015 dimulai Bulan Suci Ramadhan di mana banyak masyarakat membuat kue untuk persiapan Lebaran 1436 Hijriah," paparnya.(*)

Pewarta: Ayu Citra Sukma Rahayu

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015