Teheran (Antara/Xinhua-OANA) - Iran pada Selasa (30/6) menyampaikan optimisme mengenai potensi dicapainya kesepakatan dalam beberapa hari ke depan guna menyelesaikan program nuklir kontroversial negeri itu, setelah sekitar dua tahun perundingan intensif, sementara tenggat kesepakatan nuklir di perpanjang jadi 7 Juli.

Babak paling akhir pembicaraan nuklir antara Iran dan negara besar dunia, bagi kesepakatan jangka panjang mengenai program nuklir Iran, yang telah lama menjadi sengketa, diperpanjang dari 30 Juni jadi 7 Juli di Ibu Kota Austria, Wina, Selasa, kata wanita Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf.

"Kebanyakan masalah telah diselesaikan dan sisa masalah penting mungkin diselesaikan dalam beberapa hari ke depan," kata Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

"Jika kesepakatan dicapai, kami akan berkomitmen padanya asalkan pihak lain juga berkomitmen pada semua ketentuannya," kata Rouhani sebagai dikutip stasiun TV negara, IRIB.

Menurut kesepakatan tersebut, Iran akan membuktikan kepada dunia bahwa negara Persia itu tak pernah memburu persenjataan nuklir, katanya.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga optimistis mengenai dicapainya kesepakatan yang akan menyelesaikan sengketa nuklir negeri tersebut setelah berbulan-bulan pembicaraan aktif.

"Kami ingin mencapai kesepakatan, dan saya kira itu mungkin," kata Zarif setelah satu pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Wina, kata kantor berita resmi Iran, IRNA.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015