Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur menilai jalan yang mulus bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan karena pengendara memacu laju kendaraannya lebih cepat.

"Khususnya kendaraan roda dua, potensi kecelakaan di jalan mulus karena mengebut harus diwaspadai," ujar Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Dachlan, kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Ia berharap kepada para pemudik yang melintasi jalanan mengikuti aturan rambu-rambu yang sudah terpasang, terutama batas kecepatan pengendara.

"Jadi, tidak semua kecelakaan disebabkan jalan rusak, justru jalan mulus," tukasnya.

Terkait kondisi jalan, jumlah jalan provinsi yang kondisinya baik sebanyak 89 persen, jalan nasional yang kondisinya bagus sekitar 85 persen, dan jalan kabupaten 77 persen yang mulus.

"Tapi kami tetap melakukan perbaikan di sejumlah titik jalan provinsi yang rusak. Selain perbaikan struktur jalan kami juga melakukan penambalan rutin dan siap dilalui pemudik," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan, dari 1.769,9 kilometer panjang jalan yang dimiliki provinsi, 89 persen di antaranya dalam kondisi telah diperbaiki dan mulus.

Hanya sekitar 21 persen, kata dia, saat ini dalam proses penambalan yang diperkirakan akan rampung sebelum H-7 Lebaran.

Sedangkan untuk jalan nasional, lanjut dia, sesuai Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 391 Tahun 2009, menunjukkan jika panjang jalan nasional di Jawa Timur mencapai 2.027 kilometer.

Jalan tersebut meliputi Lintas pantai utara 469,296 kilometer, lintas tengah 193,915 kilometer, lintas selatan 620,067 kilometer dan jalur penghubung lintas 743,727 kilometer.

"Dari total jalan nasional, 85 persen di antaranya juga sudah dalam kondisi bagus, hanya sekitar 25 persen yang saat ini dalam perbaikan dan diharapkan juga telah rampung dalam waktu sama," tukasnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015