Bojonegoro (Antara Jatim) - Camat Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Moch. Tarom, mengimbau para penambang tidak menyuling  produksi sumur minyak tua, meskipun lebih menguntungkan dibandingkan kalau minyak mentah disetor ke Pertamina EP Asset IV Field Cepu, Jawa Tengah.

"Kami hanya bisa mengimbau penambang tidak menyuling produksi minyak mentah, agar tidak terjadi kegiatan ilegal," katanya, di Bojonegoro, Selasa.

Selain itu, ia juga meminta para penambang tidak menambah sumur minyak baru, sebab kegiatan melakukan pengeboran sumur minyak baru merupakan kegiatan ilegal.

"Sebaiknya para penambang melakukan koordinasi dengan Pertamina EP Asset IV Field Cepu, agar semua berjalan sesuai ketentuan," katanya, menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan para penambang menyuling produksi sumur minyak tua, untuk dijadikan bahan bakar minyak (BBM) berupa solar, karena perolehannya lebih besar dibandingkan disetor ke Pertamina EP Asset IV Field Cepu.

 "Kalau jumlah penambang yang menyuling sekarang banyak," imbuhnya.

 Seorang penambang sumur minyak tua asal Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Sanusi, menyatakan lebih senang menjual produksi minyak mentah kepada para penyuling dibandingkan kepada paguyuban.

Ia membandingkan kalau minyak mentah dijual kepada paguyuban, maka penambang hanya memperoleh ongkos angkat dan angkut Rp2.100/liter, tapi kalau dijual kepada penyuling dihargai Rp2.500/liter.

Terkait dengan penjualan minyak kepada penyuling dibenarkan Ketua Paguyuban Ripah Dangilo, Kecamatan Kedewan, Anjas.

"Penambang menjual minyak mentah kepada penyuling, sebab beberapa kali pengiriman ditolak Pertamina EP Asset IV Field Cepu, dengan alasan kadar airnya tinggi," paparnya.

Sesuai keputusan Pertamina EP Asset IV Field Cepu, pengelolaan lapangan sumur minyak tua yang semula dipegang KUD Usaha Jaya Bersama (UJB) dan KUD Sumber Pangan (SP), Kecamatan Kedewan, dialihkan kepada paguyuban, sejak 15 Juni.

Di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan dan Malo, terdapat 550 sumur minyak, baik merupakan sumur minyak tua maupun hasil pengeboran sumur minyak baru, karena masuknya investor. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015