Dua Mahasiswa Surabaya "Nyabu" di "Kampung Narkoba"

Pamekasan (Antara Jatim) - Dua mahasiswa dari universitas di Surabaya, Jawa Timur, tertangkap "pesta" sabu-sabu oleh tim narkoba Polres Bangkalan, Madura, yang keduanya kini ditahan di Mapolres setempat.

"Bersama dua mahasiswa ini juga terdapat seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA," kata Kasat Narkoba Polres Bangkalan AKP Hery Kusnanto dalam siaran pers di Mapolres Pamekasan, Senin.

Hery menjelaskan kedua mahasiswa yang tertangkap petugas karena pesta narkoba jenis sabu-sabu yang masing-masing berinisial EL (23), warga Wiyung Surabaya dan TC (21), warga Petemon Kecamatan Sawahan.

"Keduanya masih berstatus mahasiswi semerster 8," katanya.

Tersangka yang masih duduk di bangku SMA berinisial PF (16), warga Dukuh Pakis, Surabaya. Ia masih duduk dibangku SMA kelas II.

Kasat Narkoba AKP Hery Kusnanto menjelaskan ketiga orang pemuda yang tertangkap petugas pesta narkoba itu, karena semuanya keturunan Tiongkok.

Mereka diringkus tim narkoba Polres Bangkalan saat ketiganya sedang asyik "pesta" narkoba jenis sabu-sabu di Kampung Narkoba, Dusun Rabesen, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan.

Menurut Hery, ketiganya ditangkap saat sedang pesta narkoba di bilik narkoba milik pengedar bernama Tari.

Selain menangkap ketiga pengguna barang haram itu, polisi juga menyita dua poket narkoba jenis sabu-sabu seberat 0,66 gram dan 4,22 gram, berikut peralatan hisap seperti pipet dan bong.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, polisi menjerat ketiganya dengan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara dan pidana denda maksimal Rp8 miliar.

Tempat kejadian perkara ketiga pemuda keturunan Tiongkok saat pesta narkoba jenis sabu-sabu itu, memang dikenal sebagai "Kampung Narkoba" karena hampir semua rumah tangga di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan itu, menjadi bandar dan pengedar narkoba.

Belum lama ini, Polda Jatim telah membubarkan "Kampung Narkoba" itu, namun kemudian peredaran narkoba kembali marak, bahkan banyak ditemukan bilik narkoba baru di desa itu. (*)