Surabaya (Antara Jatim) - Ribuan bikers (penghobi motor) Jawa Timur dari 350 komunitas se-Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) di bawah binaan Ditlantas Polda Jatim mendeklarasikan "BiJAK" (Bikers Jempolan Anti-Kekerasan) di Kenjeran Park, Surabaya, Minggu sore.
     
Dalam deklarasi di depan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Eddy Hariyanto, perwakilan Dinas Perhubungan Surabaya dan Jatim, Satpol PP Surabaya, dan tokoh masyarakat itu, mereka membacakan empat ikrar yang dipandu seorang pimpinan bikers dan ditirukan ribuan bikers.
     
Keempat ikrar yakni senantiasa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi kedaulatan NKRI, selalu menjaga persaudaraan antar-bikers, siap mentaati peraturan lalu lintas dan menjaga ketertiban umum, serta anti-kekerasan dan perbuatan melawan hukum.
     
Dalam kesempatan itu, tujuh perwakilan bikers yang menerima pin pelopor yang disematkan Wakapolda Jatim menyatakan siap untuk santun di jalan dan agresif di arena. Artinya, mereka tidak akan agresif di jalan, karena hal itu akan mengganggu ketertiban.
     
"Beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan lalu lintas dengan korban tewas yang mengerikan, karena itu kami tidak ingin hal itu terulang," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf dalam sambutan yang dibacakan Wakapolda Jatim.
     
Oleh karena itu, Ditlantas Polda Jatim bersama 350 klub motor dan bikers sepakat membentuk BiJAK dengan tiga tujuan yakni menekan angka kekerasan komunitas bikers dan klub motor.
     
Selain itu, memberi wawasan hukum (UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas) kepada anggota BiJAK, dan meningkatkan ketertiban dan sadar hukum anggota BiJAK.
     
"Dengan BiJAK, kami juga berharap komunitas bikers di Jatim menghindari gesekan dan adu kekuatan, turut menjaga keamanan dengan kegiatan positif, dan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015