Tulungagung (Antara Jatim) - Permintaan makanan olahan kerupuk rambak atau kerupuk kulit di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami kenaikan sekitar 50 persen dibanding bulan-bulan sebelumnya, namun tak setinggi periode yang sama tahun lalu.
    
"Kenaikan jelas ada, namun hanya di kisaran 50 persen. Jika biasanya volume produksi kami per hari sekitar 2-3 kuintal, saat ini bisa mencapai 4-5 kuintal," kata Sukardi, salah satu pengusaha kerupuk rambak di sentra industri kerupuk rambak di Desa Sembung, Kecamatan Tulungagung, Sabtu.
    
Ia mengatakan, fluktuasi permintaan terutama terjadi dari luar kota, seperti Surabaya, Solo, Yogyakarta, Semarang maupun Jakarta.
    
Jika biasanya permintaan dari pelanggan luar daerah mencapai 1-2 kuintal per pekan, kini tinggal 0,5-1 kuintal.
    
"Permintaan tetap naik jika dibanding bulan sebelumnya, cuma tidak sebanyak tahun lalu," ujarnya.
    
Sukardi menduga, kenaikan terbatas permintaan kerupuk rambak atau kerupuk kulit terjadi sebagai dampak resesi ekonomi nasional.
    
"Kelesuan ekonomi terjadi di semua sektor. Pengusaha konveksi, batu bahkan kalangan jasa konstruksi mengalaminya langsung. Kami (UKM kerupuk rambak) juga tapi tidak sampai fatal seperti yang dialami pengusaha lain," kata Waluyo, pemilik UD Intan Jaya, salah satu industri kerupuk rambak terbesar di Desa Sembung.
    
Kendati kenaikan hanya sekitar 50 persen dibanding biasanya, Sukardi maupun Waluyo yang masih bersaudara itu mengaku sudah cukup senang dengan tren ekonomi untuk kalangan industri kuliner tersebut.
    
Sebab, kata Waluyo, penambahan volume produksi yang mereka lakukan bisa tetap terkendali.
    
"Kalau lonjakannya sampai tinggi, kami juga kewalahan. Ini naik 50 persen saja hanya bisa kami layani semampu kami, beberapa dibatasi atau dialihkan ke industri kerupuk rambak lainnya," kata Waluyo.
    
Di lingkungan Desa Sembung, jumlah industri kerupuk rambak ada sekitar 40-an unit. Sebagian besar usaha pengolahan kerupuk rambak merupakan industri kecil dan menengah.
    
UD Intan Jaya yang dikelola Waluyo merupakan satu dari sedikit industri rumahan yang memiliki kapasitas produksi besar, dengan wilayah pemasaran hingga luar kota.
    
Selain memproduksi untuk memenuhi kebutuhan kiosnya sendiri, UD Intan Jaya di kompleks pertokoan Stasiun Tulungagung, industri kerupuk rambak milik Waluyo juga memasok kebutuhan toko atau pusat oleh-oleh di tempat lain, termasuk pelanggan luar kota seperti Surabaya, Solo, Semarang, hingga Jakarta. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015