Bojonegoro  (Antara Jatim) - Keberadaan Masjid Al Birru Pertiwi di Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang mulai dimanfaatkan Februari 2014, ternyata mampu menyedot perhatian masyarakat.

    Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 3 hektare, di tengah persawahan di daerah setempat, mampu menarik perhatian warga lokal, juga luar daerah, karena memiliki kubah emas.

    "Kami kurang tahu berapa berat emas yang dimanfaatkan untuk melapisi kubah di atas, sebab kami ada di sini masjid sudah berdiri," kata Kepala Bidang Umum Masjid Al Birru Bojonegoro Anwar Syahadat, di Bojonegoro.

    Namun, ia mengakui keberadaan masjid yang berkubah emas itulah salah satu daya tarik, bagi pengunjung, baik yang datang hanya sebatas hanya melihat-lihat, maupun untuk melaksanakan ibadah shalat.

    Bahkan, lanjut dia, tidak sedikit masyrakat yang melintas di jalan raya Dander, yang menghubungkan Bojonegoro dengan Nganjuk itu, selalu menoleh untuk menyaksikan kemegahan Masjid Al Birru Pertiwi.

    "Pengunjungnya cukup banyak terutama hari libur Sabtu dan Minggu. Termasuk wisatawan domestik (wisdom) yang keliling wali setelah dari Tuban, juga mampir ke Masjid Al Birru," jelas dia.

    Ia menyebutkan wisdom relegius yang datang ke masjid setempat, bisa mencapai lima sampai enam bus/hari, belum terhitung wisdom, yang memanfaatkan kendaraan pribadi.

    "Karena itu sekarang di lingkungan masjid dibangun lahan parkir khusus bus," ucapnya.

    Sebagaimana dijelaskan Anwar, Masjid Al Birru, di kelola Yayasan Bakti Pertiwi Surabaya, dibangun keluarga Supramu Santoso, warga Desa Dander, Kecamatan Dander, Bojonegoro.

    Mencapai Masjid Al Birru Pertiwi tidaklah sulit, sebab berada di tepi jalan raya Dander, sekitar 13 kilometer ke arah selatan dari Kota Bojonegoro.

    Masjid AL Birru Pertiwi,  katanya, dirancang oleh perancang Masjid Kubah Emas Jakarta yaitu Uke G. Setiawan.

    Berapa biaya pembangunannya, Anwar mengaku tidak tahu, termasuk besarnya biaya operasional untuk pengelolaan Masjid Al Birru.Masjid Al Birru diresmikan Bupati Bojonegoro Suyoto, pada 24 Januari 2014.

    "Pengelola Masjid Al Birru Pertiwi semuanya 23 petugas, di antaranya, tiga  ustadz putra dan dua putri, yang hapal Al Quran," tandasnya.

    Sesuai visi dan misinya, lanjut dia, ingin menjadikan Masjid Al Birru, yang mampu menampung sekitar 1.000 jamaah, sebagai pusat kegiatan Islam di Bojonegoro.

    "Semua biaya operasional masjid ditanggung Yayasan Bakti Pertiwi," ucapnya.

    Di bulan Ramadhan ini, sebagaimana dipaparkan Anwar, Masjid Al Birru Pertiwi memiliki kegiatan Shalat Tarawih "One Night One Juz" (satu malam satu juz)."Peserta shalat Tarawih cukup banyak, meskipun waktunya tarawih cukup lama," ujarnya.

    Kegiatan lainnya, antara lain, buka bersama, dan kegiatan pengajian "Tombo Ati" yang digelar setiap hari Minggu,
juga memberi makan sahur kepada masyarakat yang melaksanakan i'tikaf.

    "Masjid Al Birru juga sering menggelar pelatihan bagi guru dan pelajar di bidang keAgamaan," tambahnya, menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015