Ngawi (Antara Jatim) - Nurahman (40), seorang pekerja tewas akibat tertimbun tanah galian saat melakukan pemasangan jaringan kabel optik di pinggir Jalan Raya Ngawi-Solo, di wilayah Desa Gendingan, Kecamatan, Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis. 

     Nurahman yang  warga Pekalongan, Jawa Tengah, itu tewas sesaat setelah sampai di Puskesmas Walikukun, diduga mengalami luka yang serius akibat tertimbun tanah galian sedalam dua meter lebih.

     Rekan kerja korban, Kadiman, mengatakan, kejadian bermula saat dirinya dan korban hendak melakukan pemasangan kabel jaringan kabel optik dengan memasuki lubang galian. 

     "Saat berada di dalam lubang, kami berusaha menarik kabel optik milik salah satu perusahaan seluler. Saat saya berusaha naik ke atas, tiba-tiba tanah galian ambrol dan mengenai kami," ujar Kadiman.

     Beruntung, Kadiman bisa keluar dengan selamat. Sedangkan, Nurahman sudah tidak terlihat karena terimbun tanah galian. Melihatnya rekannya terimbun, Kadiman langsung mencari pertolongan.

     Proses evakuasi terhadap korban berlangsung lama karena kondisi tanah galian yang keras dan banyak. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke puskesmas terdekat.

     "Sesaat setelah dievakuasi, saya lihat nadinya masih ada. Sayanganya, ketia baru sampai di puskesmas dan akan diberi alat bantuan nafas, ia sudah meninggal," kata rekan kerja lainnya, Suheri.

     Diperkirakan, korban kehabisan oksigen karena terlalu lama tertimbun tanah galian sedalam dua meter lebih. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD dr Soeroto Ngawi guna dilakukan proses otopsi.

     Sementara, anggota Polres Ngawi yang menerima laporan langsung menuju ke lokasi dan melakukan olah TKP. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut dengan memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.

     Selain itu, polisi juga akan memanggil pelaksana proyek pemasangan jaringan kabel optik yang menewaskan seorang pekerjannya itu, untuk dimintai keterangan. (*)


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015