Surabaya (Antara Jatim) - Badan Narkotika Nasional (BNN) menitipkan tiga pesan terkait pemberantasan narkoba ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai wujud upaya penanggulangan dan pencegahan peredaran maupun penyalahgunaannya di kota setempat.

"Ada tiga hal penting yang harus dilakukan Wali Kota Surabaya yang nantinya harus bekerja sama dengan pimpinan lembaga terkait lainnya," ujar Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar di sela deklarasi 10 ribu pelajar antinarkotika di Surabaya, Selasa.

Ketiga pesan tersebut, kata dia, pertama adalah tidak berhenti melakukan upaya pencegahan, terutama terhadap generasi muda dan pelajar mulai SD, SMP hingga SMA karena di usia itulah rawan terpengaruh narkoba.

"Mereka gampang dibujuk mengkonsumsi narkotika sehingga harus ada benteng agar tidak mencoba. Jangan berhenti menyebarkan ke pelajar bahwa narkoba bisa membawa penyakit, merusak bahkan membunuh diri sendiri," katanya.

Pesan kedua, lanjut dia, jika sudah menghadapi seseorang yang terlanjur kecanduan maka tak ada pilihan lain kecuali rehabilitasi, sebagai amanat Undang-Undang

"Selama ini dianggap sebagai aib keluarga, padahal yang kecanduan itu merasakan sakit luar biasa dan hanya bisa sembuh dengan rehabilitasi," ucap eks Kapolwiltabes Surabaya (kini berubah Polrestabes) tersebut.

Pesan terakhir yakni meminta penegak hukum, khususnya di Surabaya memberi vonis seberat-beratnya kepada bandar narkoba dan diperlukan profesionalisme tinggi memenjarakan penjahat narkoba kelas kakap.

"Kesimpulannya, cegah bagi yang belum terkena, rehabilitasi bagi yang terlanjur dan penjarakan seberat-beratnya bagi pelaku narkoba karena itu setimpal, kalau perlu dihukum mati," tuturnya.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan rehabilitasi menjadi proses penting bagi para pecandu narkoba dan pihaknya berharap para orang tua yang anaknya terlanjur menyalahgunakan narkoba segera berkoordinasi dengan lembaga terkait, khususnya BNN.

Terhadap para pelajar, wali kota perempyan pertama di Surabaya itu meminta untuk tak takut dikatakan bukan anak gaul jika tidak menjadi pecandu narkoba atau minum-minuman keras.

"Efeknya nanti ke Bangsa Indonesia. Bagaimana Negara ini menjadi besar jika generasi mudanya tak berprestasi. Wujudkan cita-cita kalian meski tanpa narkoba. Silakan menjadi artis, pemusik, pebalap dan sebagainya tanpa obat-obatan," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015