Jember (Antara Jatim) - Panitia lokal Universitas Jember, Jawa Timur menemukan sejumlah peserta seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang diduga mencurigakan saat ujian tulis di kampus setempat, Selasa.

"Ada satu peserta yang tidak memiliki identitas sama sekali, namun kami tetap mempersilakan peserta itu ikut ujian tulis dan memberitahukan hal itu kepada posko SBMPTN," kata pengawas ruangan, Taufan, di ruangan lantai dua FISIP Universitas Jember.

Menurut dia, peserta tersebut berinisial HS dan tidak membawa kartu identitas karena alasannya tertinggal, namun nama itu ada di daftar peserta ujian tulis SBMPTN di ruangan setempat. Peserta tersebut juga tidak mau melepas jaket yang dikenakan dengan alasan masih sakit.

"Saat ditanya kartu peserta, siswa itu mengaku belum mencetak kartu peserta sebagai salah satu syarat mengikuti ujian tulis SBMPTN, namun pengawas tetap mempersilakan peserta itu mengerjakan ujian," tuturnya.

Ia menjelaskan peserta berinisial HS itu tidak membawa satu pun kartu identitas seperti kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), surat keterangan lulus, dan ijazah.

"Kami segera melaporkan hal itu kepada pihak panitia dan pengawas akan menyampaikan hal itu dalam berita acara yang diisi oleh pengawas masing-masing ruangan," paparnya.

Pengawas di Fakultas FISIP juga menemukan satu peserta yang tidak menggunakan jilbab saat mengikuti ujian tulis, padahal dalam foto kartu peserta menggunakan jilbab.

"Kalau dilihat secara sekilas memang agak beda karena penampilannya sangat maskulin, sedangkan di foto kartu peserta terlihat feminim dengan menggunakan jilbab," kata pengawas ruangan, Mulyono.

Pengawas, lanjut dia, memperhatikan dengan seksama lagi peserta yang berbeda dengan foto yang tercetak dalam kartu peserta ujian SBMPTN.

"Kami melaporkan kejadian itu kepada panitia dan pihak posko untuk ditindaklanjuti, namun peserta berinisial IM itu tetap diperbolehkan untuk mengikuti ujian tulis SBMPTN," ucapnya.

Sementara Sekretaris Panitia SBMPTN Wahyu Subhan mengatakan pengawas yang mengetahui dan menemukan adanya kejanggalan pada peserta harus menyampaikan hal tersebut dalam formulir berita acara pengawas di masing-masing ruangan.

"Untuk peserta yang sama sekali tidak memiliki identitas itu akan dibawa ke posko panitia dan diminta untuk menunjukkan identitas atau mencetak kartu peserta yang belum dicetak," tuturnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015