Surabaya (Antara Jatim) - Partai Demokrat belum tentu mengusung calon wali kota (Cawali) Surabaya yang terdaftar dalam Tim Penjaringan internal partai tersebut yang saat ini sedang berjalan di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) setempat.

"Belum tentu bakal calon yang terdaftar sekarang ini diusung. Sesuai aturan harus melalui mekanisme yang berlaku di internal," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Menurut dia, khusus persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya, ia mengaku tak bisa berkomentar banyak karena sampai saat ini masih dilakukan tahap penjaringan dan belum mengerucut ke satu nama tokoh.

"Saya belum bisa komentar banyak, khususnya Pilkada Surabaya karena yang lain juga sedang diskusi. Khawatir masuk angin," kata Gubernur Jatim tersebut.

Kendati demikian, ia memaparkan bahwa sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, nama calon yang akan diusung pada Pilkada 9 Desember mendatang ada di tangan DPD, bukan di tingkat pusat.

"Prinsipnya begini, sekarang DPC masih proses pendaftaran kemudian dilaporkan ke DPD. Hasil akhir seperti apa dilihat nanti karena harus dilakukan survei," ujar Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Berikutnya, lanjut dia, DPD akan memberi rekomendasi calon kepala daerah yang dinilai tepat, baru kemudian diserahkan ke DPP, sesuai perintah Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Tapi DPP hanya memberikan surat persetujuan saja dan tidak bisa menganulir keputusan DPD karena di Demokrat itu calon kepala daerah tingkat kota/kabupaten tahapan finalisasinya di provinsi.

Disinggung nama calon wali kota petahana, Tri Rismaharini, Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) juga enggan berkomentar.

Sementara itu, pada perkembangan pendaftaran di Tim Penjaringan Cawali-Cawawali DPC Partai Demokrat Jatim, sudah ada sejumlah tokoh mendaftar, bahkan beberapa di antaranya telah mengembalikan formulir.

Tercatat, ada tiga kader internal yang juga ikut mendaftar sebagai kandidat cawali, yakni Muchammad Machmud, Siswandi, dan Lucy Kurniasari.

Kemudian, sejumlah nama tokoh Surabaya seperti Ketua DPC Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir) Surabaya Anthony Bachtiar, pengusaha Basa Alim Tualeka, serta dua tokoh media, Dhimam Abror Djuraid dan Sukoto.

"Semuanya memiliki peluang yang sama untuk diusung. Setelah proses pengembalian selesai pada 10 Juni, tiga hari berikutnya proses verifikasi berkas, baru diserahkan ke DPC," kata Ketua Tim Penjaringan, Junaidi. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015