Sampang (Antara Jatim) - Komisi IV DPRD Sampang, Madura, Jawa Timur, meminta Bulog setempat mengganti beras bantuan untuk warga miskin yang kualitasnya jelek dan tidak layak konsumsi segera diganti dengan beras baru yang lebih bagus.

Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Amin Arif Tirtana, Senin mengatakan beras miskin itu diketahui berkualitas jelek dan tidak layak konsumsi setelah ada protes warga penerima bantuan. Beras itu berwarna kecoklatan, berbau apek, bahkan ada sebagian yang telah berulat.

"Makanya, kami minta agar beras itu diganti karena benar-benar tidak layak dikonsumsi. Selain sangat jelek, takaran beras juga tidak sesuai dengan ketentuan, yakni 15 kilogram per sak untuk setiap kepala keluarga (KK)," katanya.

Beras yang didistribusikan Bulog kepada warga miskin penerima bantuan di Kabupaten Sampang, antara 13-14 kilogram. "Yang jelas tidak sampai 15 kilogram," tegas Amin.

Amin mengatakan pihaknya telah melakukan upaya politik terkait pendistribusian raskin berkualitas jelek oleh Bulog Sub Divre XII Madura tersebut dengan meminta pertanggung jawaban institusi itu.

Selain Bulog, Komisi IV juga telah memanggil Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) sebagai dinas teknis penanggung jawab distribusi raskin di Kabupaten Sampang.

"Kepada Dinsosnakertrans Sampang kami meminta agar tegas menolak raskin yang tidak layak konsumsi. Jangan dibiarkan rakyat Sampang ini makan beras busuk seperti itu," tandasnya.

Menurut Amin sebenarnya persoalan raskin berkualitas jelek di Kabupaten Sampang sudah berlangsung lama, namun yang terburuk pada pendistribusian 2015, yakni merata di semua kecamatan.

"Kalau dulu kan hanya kasuistik. Misalnya di desa tertentu, tidak sampai merata seperti sekarang ini," katanya.

Menanggapi permintaan Komisi IV DPRD Sampang itu, Kepala Bulog Sub Divre XII Madura, Slamet Kurniawan berjanji akan menggantinya dengan beras yang baru.

Ia juga berjanji akan mencari tahu terkait pengurangan jatah distribusi bantuan raskin tersebut bersama tim pemantau di Kabupaten Sampang.

"Pasti kami ganti, karena itu memang tanggung jawab kami dan ke depan kami akan lebih hati-hati lagi. Jadi sebelum beras didistribusikan, kami akan meminta kepada petugas agar memastikan dulu, raskin tersebut benar-benar layak konsumsi," katanya.(*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015