Sumenep (Antara Jatim) - Sekitar 50 pendemo dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, Jawa Timur, Senin, berhasil masuk ke halaman kantor bupati setempat untuk menyampaikan aspirasinya.

"Kami akan menunggu kedatangan pejabat Pemkab Sumenep untuk menerima sekaligus berdialog terkait aspirasi yang kami sampaikan pada Senin ini," kata orator aksi, A Zainullah di teras Kantor Bupati Sumenep, sambil meminta puluhan rekannya duduk bersila.

Biasanya, warga atau mahasiswa yang berdemo di depan kantor bupati tertahan di depan pintu gerbang pagar kantor.

Namun, puluhan aktivis PMII Sumenep itu berhasil masuk ke halaman dan selanjutnya duduk bersila di teras kantor bupati, setelah sebelumnya situasi demo sempat ricuh di depan pintu gerbang pagar kantor.

Ketika ricuh itu, pintu gerbang terbuka dan puluhan aktivis PMII langsung berlarian masuk ke halaman kantor bupati.

Petugas gabungan dari Polres dan Satpol PP Sumenep tidak berhasil mencegah para pendemo yang berlarian masuk ke halaman kantor bupati.

Puluhan aktivis PMII itu sempat bersitegang dengan petugas di teras kantor bupati, karena mereka memaksa masuk ke kantor untuk mencari bupati, wakil bupati, dan sekretaris daerah setempat.

Mereka akhirnya bersedia duduk bersila di teras kantor bupati, setelah ada kepastian Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Hadi Soetarto akan menemui mereka.

"Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi sekaligus berdialog. Kami tidak ingin anarkis. Tolong, para petugas, baik yang dari Polres maupun Satpol PP Sumenep jangan kasar kepada kami," kata orator aksi lainnya, Imam Arifin di teras kantor bupati.

Sebelumnya di depan pintu gerbang pagar kantor bupati, sejumlah aktivis PMII Sumenep sempat berorasi tentang kinerja bupati/wakil bupati.

Dalam orasinya, mereka meminta bupati/wakil bupati untuk mengevaluasi total kinerja manajemen salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) dan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas dugaan adanya mafia jabatan.

Selain itu, aktivis PMII Sumenep juga meminta bupati/wakil bupati meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan dan menindak tegas oknum yang mempersulit pelayanan maksimal di bidang kesehatan, dan menuntaskan pembangunan Pasar Anom Baru di Kecamatan Kota. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015