Tulungagung (Antara Jatim) - Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan evaluasi dan monitoring atas pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2015 di seluruh jajaran polres/polresta di wilayah hukum setempat yang akan berakhir Selasa (9/6).
"Hasil dari pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2015 ini akan menjadi acuan pelaksanan operasi ketupat saat Ramadhan hingga pascalebaran nanti," kata Kasubbag Min Ops Polda Jatim, Kompol Dadang Kurnia kepada Antara di Tulungagung, Jumat.
Selain mengukur tingkat kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, lanjut Dadang, salah satu yang menjadi atensi Polda Jatim adalah kesiapan dan kesigapan petugas dalam melaksanakan kegiatan sejenis.
Ia berharap razia atau penertiban lalu lintas aktif dilakukan seluruh jajaran kepolisian lalu lintas di semua daerah.
Bukan bertujuan mencari kesalahan atau pelanggaran pihak pengendara, lanjut Dadang, tetapi dimaksudkan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam berlalu lintas.
"Jadi operasi ini semacam kegiatan kampanye. Denda atau sanksi yang menyertai pelaksanaan kegiatan diharapkan bisa menjadi efek jera," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, operasi patuh bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Dadang tidak merinci prosentase angka kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun hingga sekarang.
Namun ia mengisyaratkan angka kasus dan kualitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi sudah jauh menurun.
"Salah satu yang menjadi atensi kepolisian adalah banyaknya pengendara di bawah umur di daerah-daerah pedalaman atau kota kecil yang bergunung seperti Magetan, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, maupun kawasan pesisir selatan lain. Itu menjadi program sosialisasi kami untuk menekan risiko kecelakaan (lalu lintas)," ujarnya.
Dadang memastikan, Operasi Patuh Semeru 2015 akan diintensifkan di seluruh polres/polres se Jatim, selama empat hari yang tersisa sesuai jadwal, yakni mulai 25 Mei hingga 9 Juni. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Hasil dari pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2015 ini akan menjadi acuan pelaksanan operasi ketupat saat Ramadhan hingga pascalebaran nanti," kata Kasubbag Min Ops Polda Jatim, Kompol Dadang Kurnia kepada Antara di Tulungagung, Jumat.
Selain mengukur tingkat kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, lanjut Dadang, salah satu yang menjadi atensi Polda Jatim adalah kesiapan dan kesigapan petugas dalam melaksanakan kegiatan sejenis.
Ia berharap razia atau penertiban lalu lintas aktif dilakukan seluruh jajaran kepolisian lalu lintas di semua daerah.
Bukan bertujuan mencari kesalahan atau pelanggaran pihak pengendara, lanjut Dadang, tetapi dimaksudkan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam berlalu lintas.
"Jadi operasi ini semacam kegiatan kampanye. Denda atau sanksi yang menyertai pelaksanaan kegiatan diharapkan bisa menjadi efek jera," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, operasi patuh bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Dadang tidak merinci prosentase angka kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun hingga sekarang.
Namun ia mengisyaratkan angka kasus dan kualitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi sudah jauh menurun.
"Salah satu yang menjadi atensi kepolisian adalah banyaknya pengendara di bawah umur di daerah-daerah pedalaman atau kota kecil yang bergunung seperti Magetan, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, maupun kawasan pesisir selatan lain. Itu menjadi program sosialisasi kami untuk menekan risiko kecelakaan (lalu lintas)," ujarnya.
Dadang memastikan, Operasi Patuh Semeru 2015 akan diintensifkan di seluruh polres/polres se Jatim, selama empat hari yang tersisa sesuai jadwal, yakni mulai 25 Mei hingga 9 Juni. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015