Banyuwangi (Antara Jatim) - Sekitar 9.000 atlet dan ofisial akan mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang diselenggarakan di Kabupaten Banyuwangi, 6 hingga 13 Juni 2015.
     
"Pembukaan Porprov akan dilaksanakan tanggal 6 Juni 2014 oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Semua persiapan sudah bagus dan semoga bisa berjalan lancar hingga akhir," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Kamis.
     
Para atlet dari 38 kabupaten/kota se-Jatim pun sudah mulai berdatangan ke Banyuwangi. Porprov merupakan ajang olahraga terbesar di Jatim yang digelar tiap dua tahun dan tahun ini mempertandingkan 35 cabang.
     
Anas menyatakan terima kasih kepada Pemprov Jatim dan KONI Jatim yang memberi kepercayaan kepada Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah Porprov.
     
"Ajang ini juga membuat perekonomian rakyat bergerak, mulai dari bisnis transportasi, makanan, penginapan, hingga kerajinan. Kami berterima kasih kepada Gubernur Jatim dan KONI Jatim," ujar Anas.
     
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi mengatakan total orang yang akan terlibat di Porprov Jatim tahun ini dipastikan tembus 10.000 orang karena juga ada panitia dari KONI Jatim dan para pendukung.
     
"Pemkab Banyuwangi siap menyelenggarakan. Koordinasi terus tiap saat melalui berbagai media komunikasi dan rapat-rapat kecil melibatkan lurah, kepala desa, camat, dinas, hingga para relawan. Semua arena juga sudah siap. Mohon doa semoga lancar," kata Wawan.
     
Dia memaparkan, puluhan cabang olahraga itu akan dipertandingkan di arena-arena yang tersebar merata di seluruh wilayah Banyuwangi. Seperti cabor tenis meja digelar di Gedung Tri Dharma Kecamatan Genteng, cabor aeromodelling di Kecamatan Glenmore, cabor sepeda BMX di Kecamatan Muncar, cabor bridge di kawasan Bangsring.
     
"Kegiatan merata ke hampir seluruh kecamatan karena Banyuwangi ini memang sangat luas. Jadi kami ingin semaraknya terasa dan masyarakat bisa terinspirasi dari ajang Porprov ini," kata Wawan.
     
Dia menambahkan, maskot Porprov 2015 berwujud sebuah tukik (anak penyu). Banyuwangi merupakan salah satu lokasi persinggahan penyu bertelur di Indonesia. Empat dari enam jenis tukik di dunia, bertelur di sepanjang pantai Banyuwangi setiap tahunnya. Di Banyuwangi sendiri terdapat setidaknya empat lokasi penangkaran penyu.
     
Maskot tukik itu, katanya, berwana hijau, memakai udeng (penutup kepala) dengan motif batik khas Banyuwangi, yaitu gajah oling. Tangan kanannya terbuka, sebagai tanda ucapan selamat datang kepada para atlet.
     
"Tangan kirinya memegang obor, sebagai gambaran api yang tak pernah padam, seperti semangat atlet yang tidak pernah surut meraih prestasi," katanya.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015