Magetan (Antara Jatim) - Waduk Gonggang di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang menjadi sumber air dari PDAM setempat mulai menyusut hingga pelanggan di sekitarnya terancam kekeringan lebih dini pada tahun ini.

     "Hasil pantauan, ketinggian air di Waduk Gonggang pada awal Juni ini merosot signifikan, seiring masuknya musim kemarau. Padahal waduk tersebut menjadi sumber utama dari PDAM Lawu Tirta Kabupaten Magetan," ujar Direktur Utama PDAM Lawu Tirta Magetan, Welly Kristanto, Rabu.

     Menurut dia, saat ini PDAM setempat hanya menggunakan air Waduk Gonggang dengan kapasitas sebesar 35 liter per detik dari jatahnya sebesar 50 liter per detik. 

     Selama ini, sejak dioperasikan, Waduk gonggang berfungsi untuk sumber air dari PDAM setempat yang didistribusikan ke pelanggan di wilayah selatan, yakni di daerah Kecamatan Parang dan Lembeyan. 

     "Dengan kondisi seperti itu, diperkirakan musim kering akan melanda wilayah Magetan sebelah selatan, lebih awal. Bahkan diprediksi, pada bulan Agustus mendatang, pelayanan PDAM di wilayah Parang, Lembeyan, dan Poncol, akan macet karena krisis air," kata dia.

     Kondisi air yang menyusut di Waduk Gonggang tersebut juga karena digunakan untuk pengairan sawah di wilayah Parang dan Lembeyan. Sehingga, sebagian besar air dipakai untuk kepentingan pertanian. 

     Pihaknya berharap, kekeringan tidak terjadi di daerah tersebut, meski saat ini air Waduk Gonggang mulai menyusut. Sebab, selama ini wilayah Parang dan Lembeyan merupakan daerah rawan kekeringan saat musim kemarau.

     Sementara, Waduk Gonggang dibangun diatas lahan seluas 12 hektare dengan kapasitas volume tampungan mencapai 2.400.000 meter kubik. Waduk itu dibangun dengan dana sebesar Rp64 miliar yang bersumber dari pemerintah pusat dan daerah. 

     Waduk Gonggang dibangun untuk keperluan irigasi, penyediaan air baku, PDAM, dan pengendalian banjir. Waduk Gonggang ini direncanakan dapat mengairi ratusan hingga ribuan hektare tanah pertanian di Kecamatan Poncol, Parang, dan Lembeyan. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015