Pasuruan (Antara Jatim) - Harga jual Gabah Kering Panen (GKP) di 22 kecamatan di Kabupaten Pasuruan masih berada dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp3.700 per kilogram.

"Berdasar evaluasi ketahanan pangan periode Oktober 2014 hingga Maret 2015 pada musim panen raya lalu terjadi penurunan harga jual gabah yang berada pada kisaran Rp3.200 per kilogram hingga Rp3.600 pe rkilogram," kata Komandan Korem (Danrem) 083/Baladhika Jaya, Kolonel (Inf) Totok Imam, Kamis.

Ia mengatakan seluruh jajaran yang terkait seharusnya melakukan koordinasi intensif melalui Posko Ketahanan Pangan agar harga jual gabah sesuai dengan ketentuan HPP, sehingga pada musim panen mendatang diharapkan harga jual gabah petani sesuai dengan HPP. 

"Kami meminta kepada seluruh jajaran Kodim 0819 mencari tahu penyebab harga jual gabah petani yang berada dibawah ketentuan HPP seperti kendala dilapangan yang harus dicarikan solusi segera," katanya.

Selain menjaga stabilitas harga jual gabah, ia menambahkan sistem peningkatan produktifitas dan kualitas hasil gabah juga menjadi prioritas karena masih terdapat permasalahan bibit unggulan, ketersediaan pupuk, maupun irigasi yang segera terselesaikan.

Sementara itu, salah satu petani gabah asal Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Hariyanto mengatakan semestinya ada upaya dari Bulog untuk melakukan langkah antisipasi anjloknya harga gabah guna menghindari permainan tengkulak yang menawarkan harga lebih tinggi dibanding harga gabah yang dijual pada Bulog.

"Selain harga gabah yang kerap dipermainkan tengkulak, jaringan irigasi yang baik tidak didukung ketersediaan pasokan air yang selama ini banyak dimanfaatkan untuk kepentingan komersil karena sumber air telah dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis dan dijual keluar daerah," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Sub Divre Bulog Malang, M Arsyad, mengatakan untuk membeli gabah petani sesuai HPP harus sesuai dengan ketentuan yaitu kualitas kadar air untuk GKP maksimal 25 persen dan butir hampa atau kotoran maksimal 10 persen.

"Kami sudah melakukan upaya penyerapan gabah agar harga di tingkat petani tidak anjlok, namun terkadang gabah petani memiliki kualitas air antara 10 persen hingga 25 persen yang mengakibatkan harga gabah petani turun," katanya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arishandi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015