Kediri (Antara Jatim) - Petugas gabungan dari Dinas Perdagangan Perindustrian Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri, Jawa Timur, Kepolisian Resor Kota Kediri, dan sejumlah instansi terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) mengantisipasi peredaran beras palsu atau beras sintetis. "Kami tim gabungan sengaja melakukan sidak untuk melakukan pengawasan," kata Kepala Disperindagtamben Kota Kediri Yetti Sisworini di Kediri, Jumat. Sidak itu dilakukan di sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri, salah satunya pasar pahing. Petugas sempat memeriksa beras yang dijual pembeli dengan alat khusus maupun dengan tangan, guna mengetahui apakah ada kandungan bahan berbahaya di beras atau tidak. Namun demikian, setelah dilakukan pengecekan, petugas ternyata tidak menemukan adanya beras dengan kandungan berbahaya. Beras yang dijual juga beras lokal dengan beragam jenis dan harga. "Tidak ditemukan, tapi kami memberikan arahan agar waspada beras murah,"katanya. Ia juga mengatakan, secara fisik memang belum mengetahui dengan pasti beras palsu atau beras plastik itu, sebab di Kediri tidak ditemukan. Namun, ia memberikan beberapa ciri yang bisa terlihat, yaitu berasnya utuh. Pada beras yang tumbuh dari padi terdapat titik tumbuh dan yang beras palsu tidak. Selain itu, jika dicuci beras palsu mengapung dan tidak bisa bergabung dengan beras lainnya. Yetti juga mengatakan, selain memantau ke para pedagang di pasar tradisional, juga sudah mendatangi distributor beras. Dari pantauan itu, hasilnya masih nihil. Beras yang dijual tersebut kualitasnya bagus dan bukan beras palsu. Ia juga mengingatkan para pedagang, agar menjual barang dagangannya dengan jujur. Barang yang dijualnya pun juga diharapkan yang berkualitas, sehingga pembeli pun juga mendapatkan barang yang sesuai. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015