Malang (Antara Jatim) - Kepala Bagian Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Nicky Moses menyatakan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai), akan mampu menurunkan beban operasional bank karena tidak perlu banyak membangun infrastruktur. "Laku Pandai ini diharapkan mampu meningkatkan penetrasi perbankan masyarakat, sehingga segmentasi dan sasarannya adalah masyarakat menengah ke bawah," kata Iwan Nicky Moses disela-sela acara Diskusi Laku Pandai di Malang, Jumat. Berdasarkan Survei Global Financial Inclusion Index tahun 2014 disebutkan hanya 36 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening bank. Oleh karena itu, Laku Pandai ini diharapkan mampu meningkatkan penetrasi perbankan ke masyarakat. Lebih lanjut, Iwan mengtatakan layanan keuangan tanpa kantor ini bisa menjangkau daerah yang aksesnya susah. Nanti akan ada agen-agen yang dapat rekomendasi OJK untuk menjalankan sektor bisnis. Perluasan akses keuangan melalui layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai), ditangkap oleh Bank BTPN. Melalui produk terbarunya bertajuk "BTPN Wow!", saat ini layanan perbankan yang sebelumnya terkenal ribet, kini sudah bisa dikendalikan, bahkan melalui handphone kuno pun bisa diakses melalui agen. BTPN mengaku terjun ke dunia bisnis ini untuk mempermudah masyarakat kelas bawah agar bisa bergerak dalam dunia perbankan. "BTPN Wow! Ini lahir dari proses panjang, dimana program Laku Pandai ini merupakan konevolusioner yang bisa mengubah peta perilaku masyarakat," kata Product and Customer Experience Head BTPN Wow!, Achmad Nusjirwan Sugondo. Masyarakat yang tertarik dengan konsep ini, katanya bisa menjadi agen BTPN Wow! dengan persyaratan tertentu, seperti berpengalaman dalam dunia usaha. "Masyarakat bisa menjadi agen dan mendaftarkan diri," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015