Surabaya (Antara Jatim) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dijadwalkan meresmikan Terminal Teluk Lamong pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2015, yang bakal menjadi 'green port' pertama yang dimiliki Indonesia. "Pada kesempatan sama, Presiden juga akan meresmikan selesainya proyek revitalisasi (pendalaman dan pelebaran) Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS)," kata Sekretaris Perusahaan Pelindo III Yon Irawan di Surabaya, Senin. Menurut dia, kedua proyek tersebut dikerjakan oleh BUMN kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III tanpa menggunakan dana APBN. Upaya itu sekaligus menjadi momentum kebangkitan maritim Indonesia. "Di sisi lain, hal itu seiring wacana pengurangan emisi gas karbon yang jadi perbincangan hangat dunia internasional dijawab Pelindo III dengan adanya Terminal Teluk Lamong tersebut. Untuk itu, sesuai konsep ramah lingkungan maka peralatan modern di Terminal Teluk Lamong akan dioperasikan dengan bahan bakar gas," ujarnya. Bahkan, kata dia, langkah itu seiring dengan program pemerintah yang mendorong penggunaan bahan bakar gas (BBG). Kini, Terminal Teluk Lamong tahap I memiliki luas area sekitar 40 hektare. "Sementara, luas lapangan penumpukan peti kemas sekitar 15 hektare," katanya. Ia menambahkan pembangunan terminal yang merupakan perluasan Pelabuhan Tanjung Perak tersebut akan terus dikembangkan hingga luas lapangan penumpukan peti kemas mencapai 88 hektare. Kemudian, ditargetkan area lapangan penumpukan curah kering menjadi seluas 26 hektare. "Kesiapan kapasitas tersebut untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan di Pelabuhan Tanjung Perak," katanya. Saat ini, sebut dia, fasilitas dermaga di Terminal Teluk Lamong memiliki minus 14 meter Low Water Spring (LWS). Dengan kondisi tersebut terminal itu dapat disandari kapal-kapal berukuran lebih besar dari yang sebelumnya. "Kedalaman dermaga tersebut juga terintegrasi dengan revitalisasi APBS yang telah diperdalam menjadi minus 13 meter LWS," katanya. Ia meyakini, peresmian Terminal Teluk Lamong dan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya oleh Presiden Joko Widodo diharapkan dapat mendorong kesiapan Greater Surabaya Metropolitan Port untuk mendukung peningkatan sistem logistik nasional. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015