Gresik, (Antara Jatim) - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, siap memfasilitasi para pedagang Pasar Kota Gresik yang keberatan membayar tarif retribusi dan biaya bulanan listrik yang telah ditentukan pemkab setempat. Anggota Komisi B DPRD Gresik, Zulfan Hasyim, Selasa meminta para pedagang untuk segera menyurati bupati, sehingga bupati yang akan memutuskan terkait potongan bagi pedagang yang keberatan. "Sebelum ada keputusan bupati, pedagang tetap memenuhi kewajibannya, karena kenaikan retribusi ini sudah diatur dalam Perda," katanya kepada pedagang yang mendatangi Gedung DPRD Gresik. Sebelumnya, sejumlah pedagang Pasar Kota Gresik mendatangi Gedung DPRD Gresik dan menuntut keringanan pembayaran retribusi dan biaya bulanan listrik, sebab sejak tiga bulan lalu biaya listrik naik hingga 100 persen. Koordinator pedagang, Fathul Majid mengatakan pihaknya dan beberapa pedagang merasa keberatan dengan adanya kenaikan retribusi, karena keadaan pasar sepi pengunjung. Majid mengaku sejak dinaikkannya retribusi, pihaknya telah melakukan negosiasi dengan instansi terkait, namun mengalami jalan buntu, dan pedagang tidak mampu lagi membayar karena kondisi pasar relatif sepi. Ia menjelaskan, masing-masing pedagang menanggung pembayaran berbeda sesuai dengan klasifikasi stand. Untuk retribusi kelas biasa dibebankan dari Rp18 ribu menjadi Rp36 ribu per bulan, dan listrik yang ditetapkan Rp50 ribu per 50 watt. Sementara berdasarkan keterangan UPT PD Pasar, kenaikan ini dikarenakan banyak pedagang yang menunggak, sehingga untuk menutupi kekurangan maka diputuskan menaikkan biaya listrik. Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Najikh berjanji juga akan membantu pedagang untuk mengkomunikasikan terkait aspirasinya ke bupati. "Saya akan bantu untuk berkomunikasi dengan bupati, tapi soal tarif listrik tidak bisa berbuat terlalu banyak, karena menjadi domain PLN, jika ada kenaikan otomatis semua naik tak terkecuali di pasar," katanya.(adv)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015