Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menilai Komando Pengembangan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) telah mengalami banyak kemajuan.
"Sebagai Pembina Kobangdikal, Akademi Angkatan Laut, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), maupun Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) lanjutan tingkat strategis, saya katakan banyak kemajuan," katanya di Surabaya, Selasa.
Apresiasi itu dilontarkan KSAL sesaat setelah dia melihat langsung kemampuan siswa saat upacara puncak Hari Pendidikan Angkatan Laut (Hardikal) ke-69 tahun 2015 di Lapangan Maluku, Makobangdikal.
"Secara pribadi, saya katakan karena pernah (menjabat Komandan) di Kobangdikal, banyak kemajuan," kata perwira tinggi bintang empat itu sembari berjanji akan terus memoles kemampuan personel matra laut.
Secara khusus, apresiasi itu disampaikan untuk siswa di Kesehatan AL, Dasar Keprajuritan, Diklapa (Pendidikan Lanjutan Perwira), Taifib, Intel, dan lainnya. "Masyarakat telah mengapresiasi mereka ketika unjuk kebolehan di Bangka Belitung belum lama ini," katanya.
Kendati demikian, Mabes TNI AL akan mengevaluasi, termasuk setelah Taruna dan Taruni AAL angkatan ke-62 pulang dari mengikuti tugas Kartika Jala Krida (KJK), sekaligus World Expo Milano (WEM) 2015 di Milan, Italia.
"Selama KJK, kadet praktek langsung astronomi, meliputi navigasi dasar dan lingkaran besar. Untuk pendidikan (TNI) tingkat dasar bagi semua angkatan, semua matra dan golongan sama. Untuk matra laut studi banding ke luar negeri," katanya.
Untuk studi banding, mantan Pangarmatim itu mengakui ada sejumlah negara digandeng, di antaranya Australia, India, Prancis, Inggris, Jepang, Belanda dan lainnya. Negara maju seperti Amerika Serikat (AS) serta Inggris menjadi acuan pendidikan.
"Selama ini, ada program kerja sama dengan negara lain. Ada India, Prancis dan Inggris. Program tukar menukar perwira sudah jalan. Untuk AAL, perlu evaluasi pengiriman kadet ke Jepang, evaluasi bisa ketika kadet berada di tingkat dua, atau setelah lulus tahun keempat," katanya.
Di antara kadet ada yang praktek di kapal Belanda. Kendati demikian, sebelum siswa dikirim, penguatan rasa nasionalisme terlebih dulu dikuatkan untuk menyikapi perbedaan doktrin.
Pada puncak peringatan Hardikal ke-69 tahun 2015 itu dimeriahkan dengan berbagai atraksi, sekaligus keahlian personel TNI AL. Ada keahlian melumpuhkan gerakan separatis dan pembebasan sandera, penjinakan bom, koloni senapan, atraksi pesawat latih maupun helikopter dan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015