Kediri (Antara Jatim) - Tiga pelajar di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, absen mengikuti ujian nasional tingkat sekolah lanjutan tingkat pertama dan sederajat yang digelar serentak, 4-7 Mei karena sakit sehingga harus mengikuti UN susulan.
"Ada tiga yang absen di UN pertama, alasannya sakit, jadi mereka mengikuti ujian susulan pekan depan," kata Kepala Bidang SMP, SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Darmadi di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, siswa yang tidak masuk ujian nasional di hari pertama itu sudah mengirimkan surat dari dokter terkait dengan kondisi kesehatannya. Mereka diperbolehkan tidak ikut ujian, karena kondisi.
Untuk ujian susulan, akan dimulai pada Senin (11/4), namun terkait dengan lokasi sekolah masih belum ditentukan. Rencananya, semua pelajar yang mengikuti UN susulan, akan dikumpulkan menjadi satu dan ujian bersama di lokasi sekolah yang telah ditunjuk.
Selain tiga siswa yang sakit itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri juga mendata ada sebanyak 118 siswa yang juga tidak mengikuti UN, tanpa izin. Mereka tidak diketahui penyebab pasti tidak ikut ujian, sebab tidak ada surat keterangan yang masuk ke sekolah.
UN tingkat SMP/MTs di Kabupaten Kediri diikuti oleh 14.634 siswa tingkat SMP dengan 897 lembaga penyelenggara dan 7.354 siswa tingkat MTs dengan 96 lembaga penyelenggara.
Selain itu, masih ada peserta UN dari tingkat SMPLB sebanyak enam lembaga penyelenggara dengan jumlah peserta 16 siswa, dan paket B dengan jumlah 24 lembaga penyelenggara. Jumlah siswa yang ikut ujian paket B adalah 495 siswa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kediri.
Mereka mengikuti UN hari pertama, Senin (4/5) dengan pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua, Selasa (5/5) Matematika, hari ketiga, Rabu (6/5) Bahasa Inggris, dan hari terakhir, Kamis (7/5) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri juga sudah melakukan survei ke sekolah penyelenggara UN tingkat SMP/MTs di daerah ini, dan tidak ada permasalah serius. Kegiatan ujian berjalan cukup lancar.
Di Kabupaten Kediri, kegiatan UN tingkat SMP/MTs ini diselenggarakan berbasis kertas, dan belum ada sekolah yang menyelenggaran UN berbasis komputer. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015