Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan program pembangunan 1.000 embung, sebagai usaha menyediakan kebutuhan air di daerah yang mengalami kekeringan di musim kemarau, belum bisa memanfaatkan tanah milik Perhutani. "Sampai saat ini pemkab belum memperoleh izin dari Menteri Kehutanan untuk memanfaatkan tanah hutan untuk lokasi embung," kata Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edi Sutanto, di Bojonegoro, Rabu. Padahal, menurut dia, pemkab sudah dua tahun yang lalu mengajukan permohonan izin kepada Menteri Kehutanan untuk memanfaatkan 12 lokasi tanah milik Perhutani sebagai embung. "Kami kurang tahu alasan belum turunnya izin. Yang jelas kalau tanah hutan dimanfaatkan embung bisa juga dimanfaatkan Perhutani untuk pembasahan tanaman di hutan," paparnya. Oleh karena itu, menurut dia, sampai saat ini tanah yang dimanfaatkan untuk lokasi embung hanya memanfaatkan tanah kas desa (TKD), selain tanah "solo valei werken" (SVW), yang luasnya minim. "TKD yang dimanfaatkan lokasi embung luasnya minim, hanya berkisar 30X30 meter sampai 100X170 meter, dengan kapasitas tampungan berkisar 10.000 sampai 20.000 meter kubik," jelas dia. Meski demikian, lanjutnya, di daerahnya embung yang sudah terbangun sampai akhir 2014 sebanyak 318 embung yang tersebar di sejumlah kecamatan. Tahun ini, katanya, pemkab memprogramkan membangun 55 embung secara swakelola dengan alokasi anggaran sebesar Rp18 miliar, termasuk untuk pembelian lima alat berat berupa "backhoe". "Pembangunan embung sudah berjalan sejak Februari lalu dan sampai saat ini, yang sudah terbangun sebanyak 12 embung," ucapnya. Ia menyebutkan 12 embung yang sudah selesai dikerjakan, antara lain, di Kecamatan Kapas satu embung, di Kedungadem (dua embung) di Kecamatan Ngasem satu embung dan di daerah lainnya. Ia menambahkan pembangunan embung di lokasi lainnya belum bisa dilaksanakan, karena masih terhambat dengan hujan, yang mengakibatkan jalan menuju lokasi belum bisa dilewati alat berat, selain lokasi yang akan dimanfaatkan masih ada tanaman padinya, yang belum panen. "Pembangunan embung akan berjalan serentak sekitar Juni," tandasnya. Ia optimistis pembangunan 55 embung secara swakelola bisa dikerjakan seluruhnya tahun ini. "Kami optimistis pembangunan 55 embung secara swakelola bisa kita selesaikan," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015