Pasuruan (Antara Jatim) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap menambah jumlah bank laku pandai di Indonesia guna memudahkan masyarakat di daerah terpencil mendapatkan layanan keuangan.
"Pada waktu dekat, sekitar akhir Mei atau awal Juni mendatang ada dua bank lagi yang sudah mendapatkan izin dari kami untuk menjadi bank laku pandai. Bank laku pandai itu ibarat kantor kas bank tapi tanpa kantor," kata Kepala OJK Malang, Indra Krisna di sela acara Edukasi Wartawan Ekonomi dan Bisnis, di Taman Dayu Pandaan, Pasuruan, Jumat.
Akan tetapi, tidak semua bank bisa mendapatkan izin memberikan layanan bank laku pandai. Penyebabnya, OJK hanya mengizinkan beberapa kantor yang memenuhi kriteria.
"Secara nasional hingga sekarang total bank yang mengajukan permohonan sebagai bank laku pandai ada 17 bank," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, saat ini sudah empat bank yang memperoleh izin dari OJK menjadi bank laku pandai yakni BRI, BTPN, Bank Mandiri, dan BCA.
Ia optimistis melalui layanan bank laku pandai masyarakat bisa memanfaatkan berbagai produk keuangan seperti asuransi, kredit, tabungan, dan beragam produk pasar modal misalnya reksadana.
Bahkan, keberadaan bank laku pandai yang memiliki konsep "branchless banking" itu bisa melayani nasabah yang ingin memiliki reksadana mikro dengan dana investasi minimal Rp100.000.
"Layanan itu juga termasuk masyarakat yang ingin menjadi memanfaatkan asuransi mikro," katanya.
Ia menambahkan, untuk memudahkan masyarakat memanfaatkan layanan bank laku pandai OJK mengoptimalkan agen laku pandai. Di Indonesia, jumlah agen laku pandai diperkirakan mencapai 350 ribu orang.
"Angka tersebut kami prediksi mampu mencakup 75 persen di berbagai wilayah secara nasional termasuk Jatim," katanya.
Terkait fasilitas yang akan disediakan untuk mendukung penyelenggaraan bank laku pandai , ia menyebutkan, di antaranya telepon seluler, mesin EDC (Electronic Data Capture) dan agen individu atau yang memiliki badan hukum.
"Agen ini merupakan perpanjangan tangan dari bank untuk melayani masyarakat di wilayah terpencil secara bertatap muka," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015