Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan pihaknya telah menghentikan pengiriman TKI informal ke kawasan Timur Tengah, karena di kawasan itu tidak ada regulasi yang melindungi tenaga kerja informal. "Untuk (pengiriman) ke Timur Tengah itu kita tutup selamanya, karena di sana tidak ada regulasi yang melindungi tenaga kerja sektor informal," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa. Di sela sarasehan "tiga pilar" di Auditorium Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jatim, yang membahas strategi pencegahan kelompok radikal, anti-Pancasila, dan kriminal, serta kesiapan Pilkada Serentak 2015 itu, Soekarwo mengatakan untuk kawasan Asia Timur tidak ada penutupan. "Kalau di Asia Timur ada regulasi yang melindungi tenaga kerja sektor informal, karena itu tidak ada penutupan untuk TKI ke sana, misalnya di Hong Kong, Taiwan, dan sebagainya," katanya. Tentang kasus TKI Bangkalan yang dieksekusi di Madinah, yakni Siti Zaenab, ia membantah bahwa hal itu merupakan kelemahan pemerintah, baik Kemenlu, Kemenakertrans (saat itu), maupun pemerintah daerah. "Sejak awal kasus itu, kita sudah menyurati Cak Imin (Menakertrans saat itu, Muhaimin Iskandar) dan Menlu, bahkan kalau membayar pun kita siapkan, tapi kita terikat dengan hukum di sana yang harus bertanya pada keluarga," katanya. Oleh karena itu, katanya, pelajaran penting dari kasus Zaenab adalah perlunya penguatan negosiasi dalam kasus-kasus hukuman mati, karena diplomasi sudah maksimal dan terkendala hukum di sana. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015