Jakarta (Antara Jatim) - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengeskan pihaknya mendukung promosi pariwisata Banyuwangi lewat ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang saat ini sudah cukup bagus. Menteri Pariwisata Arief Yahya saat konferensi pers International Tour de Banyuwangi Ijen di Jakarta, Senin mengatakan, pihaknya tahun ini mendukung promosi Banyuwangi Festival, terutama untuk tiga kegiatan besar, yaitu ITdBI, Banyuwangi Ethno Carnival, dan Festival Gandrung Sewu. Total dukungan dana promosi Kemenpar untuk tiga event tersebut Rp1,5 miliar. Pergelaran ITdBI akan kembali digelar setelah sukses diselenggarakan sebanyak tiga kali sejak 2012. Tahun ini, ITdBI dihelat selama empat hari pada 6 – 9 Mei 2015 dan masuk dalam rangkaian agenda Banyuwangi Festival yang merupakan ajang atraksi wisata Banyuwangi. ITdBI tahun ini menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 555 kilometer. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena "Blue Fire"-nya. Menteri Arief mengatakan promosi akan diarahkan pada tiga media, yaitu media konvensional, media internal Banyuwangi khususnya situs pariwisata, dan media sosial. "Selain kami fasilitasi promosi ke media nasional dan internasional, nanti kami akan undang blogger dan buzzer yang bakal promosikan Banyuwangi di media sosial," ujar Arief. Event Coordinator Banyuwangi Festival, Choirul Ustadi, mengatakan, ITdBI bukan sekadar ajang olahraga, tapi merupakan kemasan promosi pariwisata. "Dengan melewati berbagai kawasan dan rute yang bervariasi, para pebalap akan ditunjukkan keramahan warga dan keindahan alam Banyuwangi. Ini sesuai dengan konsep sport tourism ITdBI, di mana ajang olahraga berpadu dengan strategi pengembangan pariwisata," ujar Ustadi. ITdBI adalah ajang balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) ini akan diikuti para pebalap dari 27 negara, antara lain, Perancis, Belanda, Kolombia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Portugal, Uni Emirat Arab, Denmark, Thailand, Iran, Spanyol, Filipina, Malaysia, Australia, Korea, Tiongkok, Italia, Uzbekistan, dan Indonesia. Mereka tergabung ke dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri (termasuk continental team) dan 6 tim dalam negeri. Tim continental yang akan berkompetisi di ajang ini di antaranya adalah Tabriz Shadari Team (Iran), Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Thailand), NSC Sycling Team (Malaysia), Pegasus Continental Cycling (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina). Timnas negara lain yang turut bertanding antara lain UAE National Team dan Indonesia National Team. Adapun tim Indonesia yang akan bertanding antara lain Pegasus Continental Cycling Team, Banyuwangi Road Cycling Club, dan KFC Jakarta. Race Director ITdBI yang merupakan perwakilan UCI, Jamaludin Mahmood, mengatakan, ajang ITdBI tahun ini dipastikan akan lebih kompetitif. Nama-nama jagoan balap sepeda seperti Peter Pouly (pemenang ITdBI tahun 2014), Thomas Rabouw (Santic Racing Team), dan Andrea Palini (Skydive Dubai), dan Aiman Cahyadi (Pegasus) menyatakan siap menaklukkan tanjakan Ijen yang mempunyai kemiringan 45 derajat. "Tour de Banyuwangi Ijen menghadirkan tanjakan terekstrem di Asia. Tanjakan di Banyuwangi berada di ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl), melampaui tanjakan di Genting Highland dalam Tour de Langkawi Malaysia yang berada di ketinggian sekitar 1.500 mdpl," ujar Jamaludin. Dia mengatakan, dibanding tahun 2014 lalu, tahun ini persaingan pebalap bakal lebih kompetitif. "Tahun ini para climber Iran tidak lagi mendominasi. Mereka akan bersaing ketat dengan para pembalap Eropa dan Asia lainnya yang juga sudah menyiapkan jagoan KOM-nya (King of Mountain)," ujar pria asal Malaysia itu. Para pebalap tahun ini dapat dipastikan bertarung habis-habisan. Ini lantaran rute ITdBI tahun ini lebih pendek dibanding tahun lalu, termasuk juga rute tanjakan ke Gunung Ijen yang dipangkas hanya 123,5 km. "Mereka pasti akan bertarung dengan speed tinggi serta full power. Beda dengan tahun lalu yang mengandalkan ketahanan karena rute yang panjang, kali ini mereka pasti mengeluarkan strategi hajar-hajaran. Seninya ini yang berbeda," kata dia. Pada etape pertama para pebalap akan menempuh jarak 169,4 kilometer dengan start dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Glenmore menuju Taman Blambangan Kota Banyuwangi. Etape kedua para pebalap akan menempuh jarak 147,7 kilometer. Para rider ini akan melintasi jalanan di kawasan sisi Selatan dan Barat Banyuwangi. Rute ini diawali dari RTH Maron Kecamatan Genteng dan finish di Taman Blambangan. Pada etape ketiga, para rider akan bertarung habis-habisan karena etape ketiga adalah etape ”neraka” dengan jarak 123,5 kilometer. Para pebalap di etape ini akan memulai balapan start di Kecamatan Muncar dan finish di Paltuding, kaki Gunung Ijen. Mereka di etape ketiga ini bakal ”disiksa” tanjakan Ijen yang luar biasa menantang. Di lereng erek-erek Ijen, mereka akan beradu pancal dengan kemiringan mencapai 45'. Gunung Ijen sendiri memiliki ketinggian 2.799 mdpl. Terakhir di etape empat, para pebalap akan kembali menempuh rute flat sepanjang 114,4 kilometer dengan rute dari RTH Kecamatan Wongsorejo dan finish di Taman Blambangan. Event ITdBI akan memperebutkan hadiah Rp 700 juta dengan beberapa kategori. Klasemen umum individual (Yellow Jersey), Green Jersey (best sprint classification), White Jersey (best Indonesian rider) dan red jersey untuk juara umum tanjakan (best KOM). Seiring dengan peningkatan kualitas, sejumlah perubahan pun akan dilakukan pada penyelenggaraan ITdBI tahun ini. Di antaranya adalah lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, gaya hidup (life style) berbasis budaya lokal, ekonomi, dan pariwisata. "Tiga finish dipusatkan di Taman Blambangan, pusat kota Banyuwangi. Kami desain di lokasi finish selama empat hari akan kami gelar semacam pesta rakyat di sana. Tiap hari akan kami suguhkan beragam budaya, produk-produk hasil karya masyarakat Banyuwangi, hingga beragam atraksi kreatif anak muda. Mulai dari sepeda free style, skate board, hingga parade sepeda onthel," ujar Ustadi. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015