Surabaya (Antara Jatim) - Operator lapangan minyak dan gas bumi (migas) Blok Sukowati, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ) membantu meningkatkan ketahanan pangan masyarakat sekitar lokasi pengeboran minyak dengan mengembangkan peternakan lele. "Untuk itu, kami menyalurkan dana tertentu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk budi daya lele. Misalnya, kepada kelompok pemuda di Dusun Plosolanang, Desa Campurejo, Bojonegoro," kata Public and Goverment, JOB PPEJ, Trisunu, di Surabaya, Senin. Menurut dia, perusahaan minyak dan gas bumi tersebut sangat mendukung kreatifitas pemuda di sekitar wilayah operasi. Selain untuk menyejahterakan ekonomi kerakyatan, program tersebut juga sesuai dengan program pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebagai Lumbung Pangan dan Energi Negeri. "Pada masa mendatang, setelah berjalannya budi daya lele itu program CSR itu akan dikemas dalam bentuk pelatihan dan kebutuhan alat untuk mengelola pangan lele," ujarnya. Lalu, jelas dia, pihaknya hanya perlu memberi fasilitas pelatihan dan alat pembuat pakan lele. Kini, hampir seluruh pemuda di Desa Campurejo telah memiliki usaha budi daya ikan lele. Tujuannya, untuk mengembangkan ekonomi pemuda khususnya di sekitar lapangan Blok Cepu. "Bantuan ini kami berikan langsung kepada pelaksana program," katanya. Penerima bantuan JOB PPEJ, M Ali Safi'I, mengemukakan, pihaknya mendapatkan bantuan dari perusahaan itu setelah mengajukan program budi daya lele pada Januari 2015. Kemudian, oleh operator migas itu langsung disetujui dan diberikan dalam bentuk bibit ikan lele. "Awalnya kami mengalami kesulitan dalam mengelola budi daya lele. Penyebabnya, karena pengalaman yang kami miliki masih minim," katanya. Namun, tambah dia, setelah mengikuti beberapa kali pelatihan ia mulai mengembangkan program tersebut. Dengan begitu, kini jika ada yang minat untuk budi daya akan difasilitasinya. "Pada awalnya, JOB P-PEJ beri bantuan bibit lele sebanyak 20.000 bibit. Dari tiga kolam dengan puluhan ribu lele itu, sekarang sudah berkembang menjadi 11 kolam dan setiap kolam diisi sebanyak 1.500 sampai 2.000 ekor," katanya. Ia melanjutkan, bibit lele yang dikelolanya jenis lele sangkuriang dan lele piton. Untuk penjualan komoditas tersebut masyarakat juga tidak sulit. Apalagi, setiap panen sudah ada yang membeli secara langsung. "Pengelolaan budi daya lele ini dikelola dengan sepupu saya bernama, Mashuri. Dengan usaha budi daya lele ini, ia sudah bisa mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar lapangan migas Blok Sukowati," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015