Surabaya (Antara Jatim) - Bagian Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya menegaskan bahwa lahan di Dusun Kaligede Desa Panggungkalak Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, akan digunakan latihan prajurit dalam rangka persiapan tugas di Kalimantan. "Lahan itu untuk menggelar latihan dalam rangka persiapan tugas di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia," ujar Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiharto dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Senin. Menurut dia, lahan tersebut merupakan milik Negara yang kewenangannya diserahkan ke Kodam V/Brawijaya sebagai lokasi tempat latihan prajurit ketika dibutuhkan. Tidak itu saja, Totok juga mengakui sebelumnya sudah ada kesepakatan antara Pangdam V/Brawijaya dan warga setempat terkait surat pernyataan untuk bersedia meninggalkan tempat apabila dibutuhkan oleh TNI AD. "Sekarang lahan tersebut sedang dibutuhkan untuk latihan, jadi sesuai surat pernyataan semua harus menghormatinya," tukas dia. Karena itulah, lanjut dia, pihaknya menyayangkan dan menegaskan bahwa tidak benar jika TNI AD dalam hal ini Kodam V/Brawijaya menyerobot tanah milik warga dan merusak tanaman. "Sekali lagi, lahan tersebut oleh TNI AD menjadi tempat latihan dan keberadaan Yonif 521 di lahan sedang menggelar latihan persiapan tugas di kawasan perbatasan," katanya. Sebelumnya, puluhan anggota TNI dari Batalyon Infanteri 521/DY menebang ratusan pohon tanaman produksi milik penduduk yang ditanam di lahan sengketa TNI-warga di Dusun Kaligede Desa Panggungkalak Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (17/4). Komandan Brigif 16 Wira Yudha, Letkol Inf Bambang Sujarwo menegaskan bahwa jajaran TNI akan mengedepankan langkah persuasif dan memaparkan beberapa dokumen resmi terkait hak kepemilikan tanah tersebut disimpan di markas kodam, dan selama ini masyarakat tidak mempunyai bukti kuat atas kepemilikan lahan. "Jadi itu bukanlah tanah milik rakyat, tapi milik TNI," ujarnya. Selama ini TNI telah menggunakan berbagai langkah persuasif, di antaranya dengan membentuk perwakilan di wilayah tersebut. TNI juga telah menyediakan tanah regist bagi warga yang ingin pindah dari lahan tersebut. Konflik sengketa lahan antara TNI-warga di wilayah Tulungagung bagian selatan ini sudah berlangsung lama, dan warga mendaku (klaim) sebagai pihak yang berhak atas lahan yang sekarang kerap digunakan TNI untuk latihan tersebut, tetapi tidak bisa menunjukkan bukti kepemilikan resmi atas lahan tersebut. "Kalau ada yang mengatakan masih dalam proses pengurusan itu bohong karena kami juga diperkuat oleh BPN," tukasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015