Surabaya (Antara Jatim) - Puluhan aktivis lingkungan Surabaya melakukan bersih-bersih sampah yang terhambat dan menggenang di kawasan hutan mangrove di kawasan Muara Wonorejo Surabaya, Minggu. "Sampah yang terhambat di mangrove sangat mengganggu dan bisa mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman," ujar aktivis Komunitas Nol sampah Hany Ismail di sela bersih-bersih mangrove. Selain aktivis lingkungan, puluhan mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), sejumlah petani tambak "Trunodjoyo" dan beberapa anggota komunitas penghobi sepeda juga turut bersih-bersih sampah. Terletak di sisi muara yang mempertemukan sungai dengan laut, lebih dari lima kantong besar penuh berisi tumpukan sampah yang mayoritas berbahan plastik. "Yang berbahaya bahan plastik seperti ini, sebab sampahnya tidak bisa terurai dengan tanah meski ratusan tahun. Karena itulah limbah plastik sangat mengganggu," katanya. Menurut dia, hampir setiap hari sampah-sampah terhambat di hutan mangrove dan mengganggu pertumbuhan maupun populasi satwa di sekitar muara. Pihaknya berharap masyarakat maupun pemilik industri tidak seenaknya membuang sampah, khususnya berbahan plastik di sungai maupun di laut. "Semua harus sadar pentingnya menjaga kebersihan. Mangrove fungsi utamanya untuk menahan abrasi atau menangkis air laut agar tidak ke darat. Kalau sampai mati maka kita juga yang dirugikan," ucapnya. Sementara itu, salah seorang mahasiwa aktivis lingkungan, Juwardi, mengaku prihatin dengan menumpuknya berbagai jenis sampah yang terhambat dan tersangkut di batang-batang tanaman mangrove. "Semula saya kira sampahnya biasa, tapi ternyata sangat banyak. Terus terang saya tidak menyangka," tukasnya. Ia berharap kerja sama dari semua masyarakat agar tidak membuang sampah di laut, dan meminta kegiatan bersih-bersih sampah di kawasan hutan mangrove digelar rutin. "Saya juga berharap kepada setiap pengunjung tidak seenaknya buang bungkus apapun bukan ditempatnya. Kalau bisa ikut membersihkan," katanya. Sementara itu, selain membersihkan sampah, para aktivis juga menanam puluhan tanaman mangrove sebagai bentuk kepedulian dan kampanye ke masyarakat untuk ikut menjaga laut Surabaya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015