Madiun (Antara Jatim) - Wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, ternyata memiliki potensi sebagai daerah sumber penghasil batu mulia atau akik yang berkualitas tinggi.
Perajin sekaligus penggemar batu akik asal Kabupaten Madiun, Darsiyanto, mengatakan, daerah di Kabupaten Madiun yang memiliki potensi sumber batu akik antara lain, di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, dan Desa Kare, Kecamatan Kare.
"Batu mulia itu terdapat di aliran Sungai Catur yang melalui dua desa tersebut, yakni di Desa Kresek dan Kare," ujar Darsiyanto yang juga warga Desa Kare, Sabtu.
Menurut dia, jenis batu mulia yang ditemukannya di daerah tersebut antara lain, "chalcedony", "jasper", dan "black opal". Dari jenis batu-batu tersebut, ia dan sejumlah perajin lainnya di daerah setempat, bisa menghasilkan batu akik khas Kabupaten Madiun yang diber nama, "Blue Kresek", "Badar Mas", dan "Badar Perak".
Motif dari batu mulia asli Kabupaten Madiun adalah terdapat guratan garis pada seratnya. Itu melambangkan tempat asalnya yakni di aliran Sungai Catur.
"Selain itu, unsur batu tersebut juga terbuat dari gabungan sejumlah mineral berharga, antara lain besi, emas, dan perak. Karena itu kami menyebutnya "Badar Mas" dan "Badar Perak"," kata Darsiyanto.
Meski memiliki potensi sumber batu mulia yang berkualitas, namun keberadaannya masih jauh dari terkenal. Pihaknya juga mulai fokus pada pencarian batu mulia tersebut sejak tujuh bulan terakhir sebelum "demam" batu akik melanda seperti saat ini.
"Proses pembuatannya semuanya alami. Seperti, cara mendapatkannya tidak merusak lingkungan, yakni dengan cara mencarinya di aliran Sungai Catur dan bukan menggali, hingga pengolahannya yang dilakukan secara manual," katanya.
Untuk harga, jika sudah diolah menjadi bulatan cincin, berkisar antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per bijinya. Sedangkan jika masih batu bongkahan, berkisar antara Rp550 ribu hingga Rp600 ribu per Kilogramnya.
Pihaknya berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Madiun untuk intensif mengenalkan potensi sumber penghasil batu mulia di wilayahnya. Sebab, hal itu akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di desa sekitar.
"Saya mendukung dengan kegiatan pameran batu akik yang digelar paguyuban Selo Aji Mataraman dan Kantor Bakorwil Madiun, baru-baru ini. Sebab, kegiatan itu merupakan momentum yang tepat untuk mengenalkan batu mulia asli dari Kabupaten Madiun kepada masyarakat. Batu mulia asli Kabupaten Madiun dari segi kualitas tidak kalah dengan akik dari Pacitan, Ponorogo, dan wilayah lainnya," kata Darsiyanto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015