Kediri (Antara Jatim) - Dewan Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur bakal menyebar tim guna memantau pelaksanaan ujian nasional (UN) 2015, terlebih lagi saat ini sejumlah sekolah menyelenggarakan ujian berbasis komputer atau "computer based test" (CBT).
"Tim kami ada 11 orang, dan saat ujian nantinya kami sebar ke seluruh sekolah, memantau pelaksanaa ujian termasuk yang berbasis komputer," kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Kediri Atrub di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, sejauh ini belum mendapatkan aduan terkait dengan dugaan kebocoran kunci jawaban UN 2015. Hal itu juga termasuk kendala teknis terkait dengan UN berbasis komputer.
Pihaknya menilai, dengan menggunakan UN berbasis komputer justru bisa lebih mudah terpantau. Pelajar juga bisa lebih terpantau identitasnya serta dalam pengerjaan juga lebih teruji tingkat kebenarannya.
"Kami lebih yakin, dengan CBT bisa terpantau identitas dan kebenaaran pengerjaan," tuturnya.
Ia juga berharap, dalam pengerjaan nantinya tidak ada kendala, termasuk masalah teknis seperti listrik yang padam. Ia juga meminta, dari sekolah menyiapkan dengan baik perlengkapan, termasuk menyediakan generator.
Sementara itu, sejumlah sekolah ternyata tidak menyediakan fasilitas generator (genset), sebagai antisipasi jika listrik padam. Hal itu seperti di SMK Pawyatan Daha Kediri, yang memang tidak menyediakan mesin generator.
"Kami tidak sediakan genset, kami hanya berharap semuanya berjalan lancar," ucap Koordinator Teknis SMK Pawyatan Daha Kediri Totok Dwi Purnomo.
Ia mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Kediri juga sudah koordinasi dengan PLN terkait dengan jaminan aliran listrik. Hal itu juga sudah disampaikan oleh dinas ke sekolah, sehingga pihak sekolah pun merasa tidak perlu menyiapkan mesin generator.
Ia juga mengatakan, jumlah peserta di sekolahnya yang akan mengikuti UN berbasis komputer mencapai 365 pelajar. Pihak sekolah menyediakan 122 unit komputer yang akan digunakan untuk ujian tersebut.
Totok mengatakan, jumlah komputer itu memang tidak sebanyak dengan jumlah pelajar, namun hal itu masih mencukupi. Nantinya, untuk UN akan dibagi menjadi tiga sesi atau waktu, yaitu sesi I jam 08-10 WIB, kedua jam 11-13 WIB, dan ketiga jam 12-16 WIB.
Di Kota Kediri, jumlah pelajar yang akan mengikuti UN sekitar 4.600 orang, baik tingkat sekolah menengah atas (SMA) atau yang sederajat.
Secara total, ada 20 SMA serta 26 SMK yang menyelenggarakan UN. Dari jumlah sekolah itu, hanya 10 sekolah (SMK) yang menyelenggarakan UN berbasis komputer.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015