Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah remaja di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tertangkap mencuri batu akik dan bahan batuan batu akik dalam Festival Watu Aji Nusantara, yang diikuti peserta dari berbagai daerah di Tanah Air.
Ketua Panitia Penyelenggara Festival Watu Aji Nusantara di Bojonegoro Wahyu Subakdiono di Bojonegoro, Sabtu (11/4) malam mengatakan, panitia festival telah menangkap tujuh remaja yang tertangkap basah mencuri batu akik milik peserta festival.
"Hari ini ada enam remaja yang tertangkap mencuri. Sehari lalu ada satu remaja. Semuanya hanya dimintai keterangan dan dilepaskan tidak diproses secara hukum," jelas dia.
Namun, lanjut dia, panitia mendata nama lengkap dengan alamat sejumlah remaja yang tertangkap mencuri batu akik.
"Tidak sampai kita laporkan orang tuanya," ucap Wahyu.
Di sekretariat panitia, dua remaja yang tertangkap mencuri ketika ditanyai petugas membantah kalau telah mencuri."Saya tidak mencuri. Saya dititipi teman saya," kata A, seorang pelajar SMP di Bojonegoro.
Namun, ketika panitia mendesak siapa nama temannnya, ia tidak menyebutkan, bahkan terdiam.
"Saya telah kehilangan sekitar 30 batu akik yang sudah dilengkapi dengan cincin," ujar seorang peserta asal Kalimantan Nasution.
Namun, Nasution, yang dalam festival membawa sekitar 2.000 batu akik sepakat remaja yang tertangkap mencuri dilepas.
Mengantisipasi pencurian, menurut Wahyu, pihaknya sudah menempatkan sejumlah petugas di setiap sudut untuk melakukan pemantauan pengunjung yang datang melihat festival watu aji.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid juga sepakat sejumlah remaja yang tertangkap mencuri dilepas.
"Itu hanya kenakalan remaja. Yang penting sekarang pengawasan diperketat," katanya.
Festival Watu Aji Nusantara yang digelar pertama kalinya di daerah setempat, yang dimulai sejak 9 April dan berakhir 12 April, diikuti 31 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Dari 75 anjungan yang kami sediakan hanya terisi 31 anjungan, sebab waktunya bersamaan dengan festival serupa di Ponogoro dan Kediri," kata Wahyu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015