Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah calon rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengakui universitas yang menjadi tempatnya mengabdi itu masih dalam fase "teaching university" yang mementingkan akademik semata. "Sudah saatnya Unair melangkah dari fase teaching menuju research university, meski akademik juga tetap perlu," kata calon rektor Prof Nasih saat mengikuti Uji Masyarakat Kampus hari pertama di kampus setempat di Surabaya, Rabu. Uji Masyarakat Kampus pada hari pertama yang dipandu Prof Ramlan Surbakti itu diikuti tiga calon yakni Prof Dr drh Fedik Abdul Rantam (FKH), Dra Tjitjik Srie Tjahjandarie PhD (FST), dan Prof Dr Mohammad Nasih MT SE Ak (FEB). Menurut Prof Nasih yang juga Wakil Rektor II Unair Surabaya itu, mayoritas universitas di Indonesia memang masih berada pada fase "teaching university" dan sebagian mulai melangkah ke fase "research university". "Nah, Unair harus melompat ke fase research university, bahkan kalau bisa juga melompat ke fase culture university. Culture university itu fase ketiga dan fase paling tinggi adalah economic university," katanya. Di hadapan ratusan sivitas akademika, ia menjanjikan pihaknya akan melakukan percepatan menuju fase "research university" dengan membentuk "University Holding" yang juga bisa memungkinkan melompat ke fase ketiga. "University Holding itu penting untuk mengantarkan Unair masuk 500 universitas terkemuka di dunia pada 2020, karena itu perlu percepatan dan percepatan itu tidak mungkin mengandalkan pemerintah, sehingga kita perlu University Holding itu," katanya. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair itu menjelaskan "University Holding" itu melalui optimalisasi riset, rumah sakit, apotek, jasa konsultan, dan sebagainya. "Mungkin juga kita dirikan Sekolah Bio Teknik," katanya. Senada dengan itu, calon rektor dari FST Dra Tjitjik Srie Tjahjandarie PhD melontarkan perlunya Unair memiliki "ventura", misalnya Prodi Diploma Pariwisata memiliki jasa travel atau hotel, dan semacamnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015